
Cerita Warga Manado Pertama Kali Salat Id di Masjid Istiqlal: Ramai Banget
Najwa Mojo (23) dan Naula Mojo (21), dua saudara asal Manado, Sulawesi Utara, merasakan pengalaman pertama Salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025). Momen tersebut menjadi kenangan berharga bagi keduanya yang merupakan anak rantau di Jakarta.

Pengalaman Pertama di Istiqlal
Najwa mengaku telah bersiap sejak pukul 05.00 WIB untuk menuju Masjid Istiqlal. Bersama adiknya, mereka berangkat dari Jakarta Timur pada pukul 05.15 WIB. Setibanya di masjid, mereka terkesima dengan suasana yang sangat ramai dan penuh dengan jamaah dari berbagai daerah.
“Kita anak rantau, jadi kita dari Manado, Sulawesi Utara. Kita baru sampai (Masjid Istiqlal), OTW-nya dari Jakarta Timur jam 05.15, sekitar jam segitu,” ungkap Najwa ketika ditemui di Masjid Istiqlal.
Kesempatan Berharga Merayakan Idulfitri
Menurut Najwa, kesempatan Salat Id di Masjid Istiqlal merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Ia merasa bersyukur dapat merayakan Lebaran di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. Najwa menyampaikan bahwa momen tersebut tidak hanya membawa kebahagiaan tetapi juga menjadi bagian dari petualangan spiritualnya selama merantau di Jakarta.
Keunikan Suasana Istiqlal
Di sisi lain, adiknya, Naula, juga berbagi kesan mengenai suasana Salat Id di Masjid Istiqlal. Ia mengaku takjub melihat keramaian yang begitu besar, sangat berbeda dari pengalamannya saat Salat Id di kampung halamannya di Manado. Biasanya, Naula hanya melaksanakan Salat Id di masjid kecil dekat rumahnya.
“Wah ramai banget sih, alhamdulillah, saya biasanya kalau di Manado salat di masjid deket rumah aja, jadi kaya kalau salat di sini seramai ini ternyata, alhamdulillah dapat suasana baru,” ujar Naula.
Magnet Bagi Umat Islam
Pengalaman Najwa dan Naula ini juga menunjukkan betapa Masjid Istiqlal telah menjadi magnet bagi umat Islam, khususnya bagi para perantau yang ingin merasakan kebersamaan dalam suasana Salat Idulfitri. Mereka merasa kehangatan dalam interaksi dengan jamaah dari berbagai daerah.
Kesaksian Warga Jakarta
Tidak hanya Najwa dan Naula, Didik (55), seorang warga Jakarta yang rutin melaksanakan Salat Id di Masjid Istiqlal, juga merasakan suasana yang lebih tertib tahun ini. Didik yang berasal dari Kemayoran menyatakan bahwa salah satu daya tarik Masjid Istiqlal adalah keberagaman jamaah yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya dari Kemayoran, setiap Salat Id selalu di Istiqlal. Karena di sini lebih beragam yang datang lebih banyak dari mana-mana, kalau di masjid sekitar ya orang sekitaran aja, jadi interaksinya lebih luas,” tutur Didik.
Baca juga:Myanmar dan Thailand Diguncang Gempa Hebat, Ini Fakta-faktanya
Peningkatan Tertib dan Nyaman
Ia menambahkan bahwa tahun ini, proses masuk ke masjid terasa lebih lancar dan teratur dibandingkan tahun sebelumnya. Antrean jamaah tertata rapi sejak pintu masuk, sehingga tidak terjadi penumpukan seperti sebelumnya. Didik merasa kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan manajemen dari pihak pengelola masjid.
Masjid Istiqlal sebagai Pusat Silaturahmi
Salat Id di Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi sarana beribadah, tetapi juga momen silaturahmi bagi masyarakat yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Keberadaan para perantau, seperti Najwa dan Naula, memperkaya suasana masjid dengan keberagaman latar belakang dan cerita kehidupan.
Harapan dan Syukur
Najwa dan Naula berharap dapat kembali melaksanakan Salat Id di Masjid Istiqlal pada kesempatan berikutnya. Mereka merasa pengalaman pertama ini sangat berkesan dan tidak akan terlupakan. Kebersamaan dengan jamaah dari berbagai daerah membuat mereka merasa lebih dekat dengan kampung halaman, meskipun berada jauh dari rumah.
Kesimpulan
Perayaan Idulfitri tahun ini tidak hanya menguatkan ikatan keluarga bagi para perantau, tetapi juga menghadirkan kehangatan dalam kebersamaan umat Islam. Masjid Istiqlal tetap menjadi destinasi utama yang menawarkan suasana religius, keramahan, dan keakraban antarjamaah.
Najwa menuturkan bahwa pengalaman ini mengajarkan dirinya untuk lebih bersyukur dan menikmati setiap momen kebersamaan dengan saudara seiman. Ia berharap dapat terus merayakan Idulfitri dengan penuh suka cita, baik di Jakarta maupun ketika kembali ke Manado.
Masjid Istiqlal, dengan segala keramaian dan keberagamannya, tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang berbagi cerita dan pengalaman. Kisah Najwa dan Naula menjadi satu dari sekian banyak cerita unik yang mengisi masjid ini setiap tahunnya.