February 24, 2025
Home » 2 Matra TNI Ribut di Tempat Hiburan Malam  TNI AD dan TNI AL Tanjungpinang, 1 Tewas
Untitled-1

2 Matra TNI Ribut di Tempat Hiburan Malam  TNI AD dan TNI AL Tanjungpinang, 1 Tewas

Tanjungpinang – Insiden tragis terjadi di Tempat Hiburan Malam (THM) Leko, Jalan Baru Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (23/2/2025) dini hari. Dua anggota TNI terlibat dalam keributan yang berujung pada kematian salah satu personel.

Keributan ini melibatkan anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas di Yonif 136 Tuah Sakti dan anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang bertugas di Pangkoarmada I. Dalam insiden ini, seorang anggota TNI AL berinisial Serda DL meninggal dunia akibat pertikaian tersebut.

2 Matra TNI Ribut di Tempat Hiburan Malam  TNI AD dan TNI AL Tanjungpinang, 1 Tewas
2 Matra TNI Ribut di Tempat Hiburan Malam  TNI AD dan TNI AL Tanjungpinang, 1 Tewas

2 Matra TNI Ribut di Tempat Hiburan Malam  TNI AD dan TNI AL Tanjungpinang, 1 Tewas

Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha, membenarkan kejadian ini. Ia menyatakan bahwa pihak militer telah mengetahui insiden ini dan tengah melakukan investigasi mendalam.

“Sudah monitor. Sedang proses pemeriksaan lebih lanjut,” kata Doddy saat dikonfirmasi oleh media setempat.

Doddy menambahkan bahwa Pangdam Bukit Barisan telah memberikan instruksi kepada Danrem 033/Wira Pratama dan Danyon 136 Tuah Sakti untuk segera berkoordinasi dengan pihak Koarmada I Tanjungpinang guna menyelesaikan permasalahan ini secara transparan.

“Upaya yang sudah dilakukan Pangdam I/BB adalah memerintahkan Danrem 033/WP bersama dengan Danyon 136/TS melaksanakan koordinasi dengan Koarmada I Tanjungpinang untuk menyelesaikan masalahnya secara transparan,” ujar Doddy.

Identitas Pelaku yang Terlibat

Menurut informasi yang diterima, personel TNI AD yang terlibat dalam perkelahian dengan anggota TNI AL adalah Prada YHS, yang diketahui bertugas di Yonif 136 Tuah Sakti. Saat ini, Prada YHS telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Danpomdam I/BB akan berkoordinasi dengan Pomal Tanjungpinang untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terkait perkelahian tersebut,” ujar Doddy.

Kronologi Keributan di Tempat Hiburan Malam

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula dari perselisihan antara dua anggota TNI di THM Leko, yang berujung pada konfrontasi fisik.

Keributan yang awalnya hanya berupa adu mulut berubah menjadi perkelahian sengit hingga menyebabkan korban terluka parah. Serda DL, anggota TNI AL, mengalami luka serius yang akhirnya merenggut nyawanya sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.

Beberapa saksi di lokasi menyebut bahwa situasi semakin memanas setelah keduanya terlibat dalam perdebatan sengit. Pihak keamanan tempat hiburan berusaha melerai, namun pertikaian sudah telanjur terjadi hingga berujung fatal.

BACA JUGA: Bus Rombongan Kepala Daerah Peserta Retret Tiba di Akmil Magelang

Tindakan Hukum dan Investigasi yang Berjalan

Pihak berwenang, dalam hal ini Polisi Militer dari TNI AD dan TNI AL, telah mengambil langkah cepat untuk menindaklanjuti kasus ini. Investigasi dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti insiden ini dan apakah ada faktor-faktor lain yang memicu konflik tersebut.

Beberapa langkah yang telah diambil oleh otoritas militer dalam menindaklanjuti insiden ini meliputi:

  1. Mengamankan Prada YHS sebagai pelaku utama dalam insiden ini.
  2. Melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, baik dari pihak militer maupun masyarakat sipil yang berada di lokasi kejadian.
  3. Melakukan autopsi terhadap korban, untuk mengetahui penyebab pasti kematian Serda DL.
  4. Mengusut keterlibatan pihak lain yang mungkin ikut memicu pertikaian.

Dampak Insiden bagi Institusi Militer

Keributan yang melibatkan dua matra TNI ini menjadi sorotan karena mencoreng citra institusi militer yang seharusnya menjunjung tinggi disiplin dan profesionalisme. Insiden seperti ini dapat memberikan dampak negatif terhadap hubungan internal di dalam militer.

Beberapa dampak yang bisa timbul akibat kejadian ini antara lain:

  1. Merenggangkan Hubungan Antarmatra
    • Konflik yang terjadi antara anggota TNI AD dan TNI AL berpotensi menimbulkan ketegangan di tingkat internal.
  2. Menurunkan Kepercayaan Publik
    • Masyarakat mungkin akan mempertanyakan kedisiplinan aparat jika insiden seperti ini terus terjadi di ruang publik.
  3. Evaluasi Ketat terhadap Perilaku Anggota Militer
    • Kejadian ini bisa mendorong evaluasi yang lebih ketat terhadap kedisiplinan dan tata perilaku prajurit di luar dinas.

Reaksi dari Komandan Masing-Masing Matra

Setelah kejadian ini mencuat, beberapa komandan dari masing-masing matra langsung memberikan tanggapan. Pihak TNI AD dan TNI AL sepakat untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum agar tidak ada kesalahpahaman lebih lanjut.

Panglima TNI sendiri menegaskan bahwa setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggotanya harus mendapatkan sanksi tegas, tanpa memandang status atau kesatuan asal pelaku.

Langkah Pencegahan agar Insiden Serupa Tidak Terulang

Untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, beberapa langkah perlu dilakukan oleh institusi militer, di antaranya:

  1. Peningkatan Pengawasan terhadap Personel Militer di Tempat Umum
    • Personel militer harus diberikan batasan ketat terkait kunjungan ke tempat hiburan malam, terutama saat tidak sedang bertugas.
  2. Penguatan Kode Etik dan Disiplin Militer
    • Peningkatan edukasi dan pelatihan terhadap anggota militer agar lebih memahami pentingnya disiplin dalam segala situasi.
  3. Pembentukan Tim Investigasi Khusus
    • Membangun mekanisme yang lebih efektif dalam menangani kasus-kasus internal sebelum berkembang menjadi konflik terbuka.
  4. Peningkatan Koordinasi Antarmatra
    • Meningkatkan kerja sama antara berbagai matra TNI untuk menghindari kesalahpahaman dan memperkuat solidaritas antaranggota.

Keributan yang melibatkan dua anggota TNI di Tempat Hiburan Malam Leko, Tanjungpinang, telah menyebabkan satu korban jiwa, yaitu Serda DL dari TNI AL. Insiden ini menunjukkan perlunya penguatan disiplin dan koordinasi di dalam tubuh militer untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

Pihak berwenang telah mengambil langkah cepat dengan menahan Prada YHS yang diduga sebagai pelaku utama, serta melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti pertikaian ini.

Ke depan, evaluasi ketat terhadap kode etik militer dan pengawasan terhadap personel di luar dinas harus menjadi prioritas guna menjaga citra dan disiplin dalam institusi TNI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda bukan Robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.