Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Rama: Makin Berasa Setelah Orangnya Pergi

Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Rama: Makin Berasa Setelah Orangnya Pergi

Aktor kawakan Tanah Air, Ray Sahetapy, meninggal dunia pada tanggal 1 April 2025 dalam usia 68 tahun. Kepergian pria yang dikenal luas sebagai sosok karismatik di layar kaca dan film Indonesia ini menyisakan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan rekan sesama artis, namun juga bagi masyarakat yang tumbuh bersama karya-karya seninya.

Putranya, Rama Sahetapy, turut mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam. Dalam pernyataan emosionalnya, Rama menyebut bahwa rasa kehilangan itu justru terasa semakin nyata setelah ayahnya tiada.

Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Rama: Makin Berasa Setelah Orangnya Pergi

Sosok Ray Sahetapy: Aktor Legendaris yang Disegani

Ray Sahetapy merupakan salah satu nama besar dalam dunia perfilman Indonesia. Ia dikenal sebagai aktor serba bisa yang mampu memainkan berbagai peran dengan intensitas tinggi. Kariernya di dunia akting dimulai sejak akhir tahun 1970-an dan terus melambung pada era 1980-an hingga 2000-an. Beberapa film yang melambungkan namanya antara lain “Ponirah Terpidana” (1983), “Tjoet Nja’ Dhien” (1988), serta film populer seperti “The Raid” (2011) yang turut memperkenalkan namanya di kancah internasional.

Ray juga dikenal sebagai pribadi yang berkomitmen pada seni peran. Ia kerap memberikan pelatihan akting, membimbing aktor-aktor muda, dan turut serta dalam berbagai forum diskusi teater maupun film. Dedikasinya menjadikan Ray Sahetapy bukan sekadar aktor, melainkan seorang mentor dan guru dalam dunia seni peran.

Perjalanan Karier yang Tak Lekang oleh Waktu

VENUS4D Di antara puluhan film yang dibintanginya, Ray Sahetapy kerap memilih karakter-karakter yang menantang dan memiliki kedalaman emosi. Ia tak segan untuk memainkan tokoh antagonis, ayah keras, politisi korup, maupun tokoh yang sarat dengan nilai-nilai moral. Kemampuannya membawakan karakter secara autentik membuat banyak penonton merasa terhubung dengan setiap perannya.

Tak hanya film, Ray juga aktif di panggung teater dan televisi. Ia menjadi bagian dari sejumlah pementasan teater besar, serta membintangi sinetron dan serial yang menyita perhatian masyarakat luas. Meski popularitasnya menanjak, Ray tetap menjaga integritas seninya dan tidak mudah tergoda oleh popularitas semata.

Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Stroke

Kabar duka tentang kepergian Ray Sahetapy pertama kali dikonfirmasi oleh pihak keluarga pada pagi hari, 1 April 2025. Ray menghembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit di Jakarta akibat komplikasi stroke yang telah dideritanya selama beberapa waktu terakhir. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif, kondisi kesehatannya tak kunjung membaik.

Jenazah Ray Sahetapy kemudian disemayamkan di rumah duka di bilangan Jakarta Selatan dan dikebumikan keesokan harinya secara tertutup oleh keluarga, kerabat dekat, dan beberapa sahabat artis yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, mengingat betapa besar kontribusi almarhum bagi dunia seni Tanah Air.

Pernyataan Rama Sahetapy: “Makin Berasa Setelah Orangnya Pergi”

Putra mendiang Ray, Rama Sahetapy, mengunggah pesan menyentuh melalui akun media sosialnya tak lama setelah kabar duka menyebar. Dalam unggahan tersebut, Rama menuliskan bahwa ia baru benar-benar merasakan kehilangan mendalam setelah kepergian sang ayah.

“Dulu waktu masih hidup, aku tahu ayahku adalah sosok penting. Tapi ternyata rasa itu makin berasa setelah orangnya benar-benar pergi,” tulis Rama.

Ia menambahkan bahwa Ray Sahetapy adalah sosok ayah yang tegas namun penyayang, seorang pria dengan prinsip yang kuat dan dedikasi penuh pada profesinya. Rama mengenang banyak momen pribadi yang kini menjadi kenangan berharga, terutama momen-momen kecil yang dulu terasa biasa namun kini begitu berarti.

Baca juga: Fakta Mobil Polisi Dibakar Saat Amankan Pelaku Penganiayaan di Depok

Ucapan Duka dari Publik dan Kalangan Selebriti

Kepergian Ray Sahetapy juga disambut duka dari berbagai pihak. Sejumlah tokoh perfilman, sutradara, dan aktor senior menyampaikan belasungkawa mereka, menyebut Ray sebagai salah satu pilar penting dunia perfilman Indonesia.

Sutradara Joko Anwar menyatakan, “Ray Sahetapy adalah legenda. Kita tidak hanya kehilangan aktor besar, tapi juga kehilangan guru dalam seni. Terima kasih atas seluruh dedikasi dan inspirasinya.”

Aktris senior Christine Hakim turut mengenang masa-masa bermain bersama Ray di film “Tjoet Nja’ Dhien”. Menurutnya, Ray selalu menunjukkan dedikasi tinggi, profesionalisme, dan rasa hormat terhadap cerita yang ingin disampaikan melalui film.

Tak hanya dari kalangan artis, publik pun ramai menyampaikan ucapan belasungkawa melalui media sosial. Banyak yang mengunggah potongan adegan dari film-film yang dibintangi Ray, sebagai bentuk penghormatan dan kenangan.

Warisan dan Jejak yang Abadi

Meninggalnya Ray Sahetapy tentu menjadi kehilangan besar, namun warisan yang ditinggalkannya akan terus hidup. Melalui film-filmnya, generasi mendatang masih dapat menikmati akting memukau yang menjadi ciri khasnya. Sosoknya juga akan terus dikenang sebagai inspirasi, terutama bagi para aktor muda yang meniti karier dengan idealisme yang sama.

Ray adalah contoh nyata bahwa seni bisa menjadi sarana menyampaikan pesan, menggugah emosi, dan merangsang pemikiran masyarakat. Ia bukan hanya seorang aktor, tetapi juga seniman yang setia pada integritas profesinya hingga akhir hayat.

Penutup

Ray Sahetapy telah menutup perjalanan hidupnya, namun karyanya tetap abadi. Ia meninggalkan jejak yang dalam di hati keluarga, rekan seprofesi, dan seluruh pencinta film Indonesia. Ucapan Rama Sahetapy yang mengatakan, “makin berasa setelah orangnya pergi,” menjadi pengingat bahwa sosok Ray bukan hanya hadir di layar lebar, tetapi juga telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang.

Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dunia seni kehilangan satu bintang, namun cahayanya akan terus bersinar melalui karya-karya yang telah ia wariskan kepada bangsa ini.

Exit mobile version