February 23, 2025
Home » Prabowo: Rapimnas-Kongres Gerindra Digabung Demi Penghematan
bc5e1683-e4b3-433d-ba8e-e1bd3257ef9d

Prabowo: Rapimnas-Kongres Gerindra Digabung Demi Penghematan

Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungkapkan alasan utama di balik keputusan partainya untuk menggabungkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) menjadi satu agenda besar. Menurut Prabowo, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penghematan biaya, agar partai dapat lebih efisien dalam mengelola sumber daya keuangannya.

Prabowo: Rapimnas-Kongres Gerindra Digabung Demi Penghematan
Prabowo: Rapimnas-Kongres Gerindra Digabung Demi Penghematan

“Saudara-saudara sekalian, memang kemarin itu tanggal 13 ya, saya didadak oleh mereka-mereka ini semua.

Tadinya Rapimnas, akhirnya diubah jadi Kongres Luar Biasa. Mereka alasannya penghematan,” ujar Prabowo saat berbicara dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gerindra ke-17, yang berlangsung di Sentul International Convention Centre, Bogor, pada Sabtu (15/2/2025).

Prabowo menjelaskan bahwa jika partai tetap mengadakan dua acara tersebut secara terpisah, maka biaya yang dikeluarkan akan menjadi dua kali lipat lebih besar dibandingkan jika digabungkan.

“Kalau sekarang Rapimnas, lalu tiga bulan lagi Kongres, biayanya dobel. Jadi dengan asas penghematan, akhirnya dijadikan satu,” jelas Prabowo.

Keputusan Kongres: Prabowo Diminta Kembali Maju di Pilpres 2029

Dalam Kongres Luar Biasa Gerindra yang berlangsung pada hari yang sama, keputusan penting lainnya juga diambil oleh para kader partai, yaitu mendukung Prabowo Subianto untuk kembali maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

Prabowo sendiri tampak sedikit terkejut dengan permintaan tersebut, mengingat ia baru saja menjabat sebagai Presiden RI setelah memenangkan Pilpres 2024.

“Dan memang sebetulnya aneh, baru 100 hari bekerja sudah dipaksa untuk mau dicalonkan tahun 2029,” ujar Prabowo disambut riuh para kader yang hadir.

Prabowo juga menyindir bagaimana media dan pengamat politik akan bereaksi terhadap keputusan ini.

“Nanti ada itu pengamat-pengamat bilang, ‘Prabowo ambisi’. Padahal ini keinginan kader partai, bukan saya yang meminta,” katanya sambil tersenyum.

Reaksi Kader Gerindra terhadap Prabowo

Keputusan untuk mendukung Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2029 tidak datang begitu saja. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kader dan elite Partai Gerindra sudah mulai menggaungkan wacana tersebut. Beberapa tokoh di internal partai berpendapat bahwa Gerindra perlu mempertahankan dominasi politiknya di Indonesia, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan kembali mengusung Prabowo lima tahun mendatang.

Sejumlah kader senior Gerindra menegaskan bahwa Prabowo adalah figur pemersatu yang masih dibutuhkan dalam kepemimpinan nasional. Salah satu kader menyebut bahwa dalam lima tahun ke depan, Gerindra harus tetap menjadi partai besar dengan basis massa yang kuat.

“Pak Prabowo adalah sosok yang sudah membawa Gerindra menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia. Kita ingin memastikan bahwa partai ini tetap solid dan terus memimpin di pemerintahan,” ujar seorang kader yang hadir dalam Kongres.

Di sisi lain, ada pula yang menilai bahwa wacana Prabowo 2029 terlalu dini, mengingat masa jabatannya sebagai presiden masih sangat baru. Beberapa pihak mengingatkan agar Gerindra fokus pada pemerintahan saat ini terlebih dahulu sebelum berbicara tentang pemilu berikutnya.

Penghematan dan Efisiensi dalam Kegiatan Partai

Dalam dunia politik, penghematan anggaran bukanlah hal yang sering terdengar, terutama dalam partai besar seperti Gerindra. Keputusan untuk menggabungkan Rapimnas dan Kongres Luar Biasa dinilai sebagai langkah cerdas yang bisa menjadi contoh bagi partai-partai lain.

BACA JUGA :Prabowo Kumpulkan Jajaran Menteri dan Wamen di Istana Sore Ini

Biasanya, dalam sebuah Rapimnas, partai akan mengeluarkan dana besar untuk sewa tempat, konsumsi, transportasi, akomodasi, serta perlengkapan acara. Hal yang sama juga berlaku untuk Kongres, yang bahkan lebih besar cakupannya.

Dengan digabungkannya dua agenda ini menjadi satu, maka pengeluaran partai bisa ditekan hingga setengah dari anggaran yang seharusnya digunakan. Hal ini menjadi sangat relevan mengingat partai juga harus mempersiapkan berbagai program untuk mendukung pemerintahan Prabowo dalam periode 2024-2029.

Prabowo sendiri menegaskan bahwa penghematan ini adalah bagian dari strategi besar Gerindra untuk tetap efisien dalam pengelolaan keuangan.

“Ini bukan sekadar soal uang, tapi soal efisiensi. Kita ingin memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-baiknya agar bisa memberikan manfaat maksimal bagi partai dan bangsa,” ujarnya.

Dampak Penggabungan Rapimnas-Kongres terhadap Politik Nasional

Keputusan ini tidak hanya berpengaruh di internal Gerindra, tetapi juga memiliki dampak terhadap politik nasional. Sejumlah analis menilai bahwa langkah Gerindra ini dapat mencerminkan beberapa hal:

  1. Gerindra ingin tetap solid dan terstruktur dalam persiapan pemilu mendatang
    Dengan menggabungkan Rapimnas dan Kongres, Gerindra menunjukkan bahwa mereka memiliki perencanaan jangka panjang dan ingin tetap menjadi partai besar dalam lanskap politik Indonesia.

  2. Efisiensi anggaran menjadi contoh bagi partai lain
    Tidak banyak partai yang berpikir tentang penghematan anggaran dalam kegiatan mereka. Langkah ini bisa menjadi preseden bagi partai lain untuk lebih efisien dalam mengelola keuangan.

  3. Wacana Prabowo 2029 menjadi perbincangan lebih awal
    Meskipun Prabowo belum menyatakan sikap secara resmi, fakta bahwa kader Gerindra sudah mulai membahas Pilpres 2029 sejak sekarang menunjukkan bahwa Gerindra ingin mempertahankan posisi mereka di pemerintahan untuk jangka panjang.

  4. Dinamika politik dalam pemerintahan Prabowo akan semakin menarik
    Dengan wacana pencalonan kembali Prabowo di 2029, akan menarik untuk melihat bagaimana koalisi pemerintahan saat ini akan berkembang. Apakah partai-partai lain akan tetap mendukung Prabowo, atau muncul tokoh-tokoh baru yang menjadi pesaingnya?

Prabowo: Antara Fokus Pemerintahan dan Persiapan Pemilu

Meski sudah ada sinyal kuat dari partai, Prabowo sendiri masih tampak berhati-hati dalam menanggapi isu pencalonan dirinya kembali di Pilpres 2029. Ia lebih memilih untuk fokus dalam menjalankan pemerintahan dan menyelesaikan program-program prioritasnya dalam lima tahun ke depan.

“Saat ini saya dan tim fokus bekerja. Kami ingin memastikan bahwa rakyat merasakan manfaat dari pemerintahan ini,” ujar Prabowo.

Namun, banyak yang meyakini bahwa jika kepemimpinan Prabowo berjalan dengan baik dan mendapat dukungan kuat dari masyarakat, maka peluangnya untuk kembali maju di Pilpres 2029 akan semakin besar.

Penggabungan Rapimnas dan Kongres Luar Biasa Gerindra menjadi satu agenda besar menunjukkan strategi politik yang matang dari partai tersebut. Langkah ini tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga menunjukkan bagaimana Gerindra ingin tetap menjadi pemain utama dalam politik Indonesia.

Selain itu, keputusan kader Gerindra untuk mendorong Prabowo kembali maju di 2029

menunjukkan bahwa partai ini ingin mempertahankan kekuasaan dalam jangka panjang.

Namun, tantangan bagi Prabowo ke depan adalah bagaimana ia bisa menyeimbangkan antara fokus menjalankan pemerintahan saat ini dan persiapan untuk Pilpres mendatang.

Dengan semakin kompleksnya dinamika politik Indonesia, keputusan-keputusan strategis seperti ini akan terus menjadi sorotan dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana kelanjutan dari strategi politik Prabowo dan Gerindra? Waktu yang akan menjawabnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda bukan Robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.