Harga Sembako Hari Ini Jatim, Bawang Putih & Cabai Besar Turun

Harga Sembako Hari Ini Jatim, Bawang Putih & Cabai Besar Turun mengalami dinamika yang cukup signifikan pada Selasa, 10 Juni 2025. Berdasarkan data yang dihimpun dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan

Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terdapat pergerakan harga yang patut diperhatikan oleh masyarakat, khususnya bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha di sektor perdagangan bahan pangan.

Secara umum, harga sejumlah komoditas utama mengalami pergeseran, dengan beberapa item mengalami kenaikan, sementara yang lain menunjukkan penurunan.

Salah satu bahan pokok yang mencatat kenaikan adalah daging sapi jenis paha belakang, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang putih dan cabai merah besar. Adapun sejumlah bahan kebutuhan lainnya cenderung stabil tanpa mengalami perubahan harga yang berarti.

Kondisi ini mencerminkan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk terus memantau perkembangan harga bahan pokok, mengingat fluktuasi tersebut memiliki dampak langsung terhadap perencanaan anggaran belanja harian, terutama bagi kelompok rumah tangga berpenghasilan tetap.

Harga Sembako Hari Ini Jatim Cabai Besar Turun

Istilah “sembako” merujuk pada sembilan bahan pokok utama yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia. Komoditas-komoditas ini dinilai memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, serta menjadi indikator kesejahteraan masyarakat.

Sembilan komoditas utama yang termasuk dalam kategori sembako meliputi: beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging (sapi dan ayam), telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, bahan bakar rumah tangga seperti gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain itu, komoditas pelengkap seperti berbagai jenis cabai juga memainkan peran krusial dalam kebutuhan dapur harian masyarakat.

Berikut ini adalah daftar harga terbaru sejumlah bahan pokok di wilayah Jawa Timur per 10 Juni 2025 pukul 09.39 WIB, berdasarkan informasi resmi dari Siskaperbapo:

  • Beras Premium: Rp 14.524 per kilogram

  • Beras Medium: Rp 12.555 per kilogram

  • Gula Kristal Putih: Rp 16.947 per kilogram

  • Minyak Goreng Curah: Rp 18.608 per liter

  • Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.224 per liter

  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.429 per liter

  • Minyak Goreng Merek Minyakita: Rp 16.514 per liter

Untuk kategori protein hewani dan olahan susu:

  • Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.506 per kilogram

  • Daging Ayam Ras: Rp 31.237 per kilogram

  • Daging Ayam Kampung: Rp 68.224 per kilogram

  • Telur Ayam Ras: Rp 26.266 per kilogram

  • Telur Ayam Kampung: Rp 45.681 per kilogram

  • Susu Kental Manis Bendera: Rp 12.450 per 370 gram

  • Susu Kental Manis Indomilk: Rp 12.393 per 370 gram

  • Susu Bubuk Bendera: Rp 42.106 per 400 gram

  • Susu Bubuk Indomilk: Rp 40.544 per 400 gram

Untuk kebutuhan dapur lainnya:

  • Garam Bata: Rp 1.539 per batang

  • Garam Halus: Rp 9.500 per kilogram

  • Cabai Merah Keriting: Rp 35.587 per kilogram

  • Cabai Merah Besar: Rp 37.007 per kilogram

  • Cabai Rawit Merah: Rp 35.735 per kilogram

  • Bawang Merah: Rp 34.911 per kilogram

  • Bawang Putih: Rp 30.866 per kilogram

  • Gas Elpiji: Rp 19.638 per tabung

Perubahan Harga yang Terjadi

Jika diamati lebih lanjut, beberapa pergerakan harga yang terjadi hari ini menunjukkan pola yang perlu dicermati oleh para pelaku pasar maupun konsumen.

Bawang putih mengalami penurunan harga sebesar Rp 716 per kilogram, atau setara dengan penurunan 2,27 persen dibandingkan hari sebelumnya. Cabai merah besar juga mengalami koreksi harga dengan penurunan sebesar Rp 534 per kilogram, atau sekitar 1,42 persen.

Di sisi lain, daging sapi bagian paha belakang justru menunjukkan tren kenaikan harga sebesar Rp 1.001 per kilogram, atau mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen.

Kenaikan ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain distribusi yang terbatas, tingginya permintaan, serta faktor musiman.

Harga cabai, yang kerap menjadi penyumbang inflasi musiman, meskipun menunjukkan penurunan pada jenis merah besar, namun jenis merah keriting dan cabai rawit merah masih berada pada kisaran harga di atas Rp 35 ribu per kilogram, sehingga tetap memerlukan perhatian khusus.

Implikasi dan Tindakan yang Perlu Diperhatikan

Fluktuasi harga sembako semacam ini hendaknya menjadi perhatian serius, baik bagi pemerintah daerah, pelaku pasar, maupun masyarakat umum.

Bagi pemerintah, penting untuk terus memantau rantai distribusi dan pasokan bahan pokok guna mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar.

Upaya stabilisasi seperti operasi pasar atau intervensi stok bisa menjadi solusi jangka pendek untuk menekan lonjakan harga yang membebani masyarakat.

Bagi konsumen, pemantauan harga bahan pokok secara berkala dapat membantu dalam perencanaan keuangan rumah tangga agar tetap efisien.

Penyesuaian menu harian serta diversifikasi bahan pangan juga bisa menjadi solusi alternatif untuk tetap memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan anggaran yang tersedia.

Sebagai informasi tambahan, masyarakat dapat mengakses informasi harga sembako secara real-time melalui platform resmi Siskaperbapo milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Layanan ini menyediakan data harga yang diperbarui setiap hari dari berbagai kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur, sehingga dapat dijadikan acuan yang akurat dan terpercaya dalam menyusun strategi belanja yang bijak.

Dengan memahami dinamika harga sembako secara menyeluruh, masyarakat tidak hanya dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan stabilitas ekonomi mikro di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga : Harga Minyak Melonjak 2025 3% Karena Penurunan Sumur Migas

Harga Minyak Melonjak 2025 3% Karena Penurunan Sumur Migas

Harga Minyak Melonjak 2025 3% Karena Penurunan Sumur Migas Peningkatan ini terjadi setelah aliansi negara-negara penghasil minyak, yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+, menyepakati kebijakan untuk menambah produksi minyak secara bertahap dan terkendali.

Langkah tersebut dinilai mampu menenangkan kekhawatiran para pelaku pasar atas kemungkinan percepatan peningkatan pasokan global.

Mengutip laporan dari CNBC yang dirilis pada hari Selasa, 3 Juni 2025, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) mengalami lonjakan sebesar 1,73 dolar AS atau setara dengan 2,85 persen, sehingga menetapkan harga penutupan pada level 62,52 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah jenis Brent, yang merupakan acuan utama perdagangan global, tercatat naik sebesar 1,85 dolar AS atau sekitar 2,95 persen dan ditutup di angka 64,63 dolar AS per barel.

Harga Minyak Melonjak 2025 Naik Hingga 3%

Penguatan harga minyak dunia ini tidak hanya dipengaruhi oleh keputusan OPEC+, tetapi juga oleh penurunan jumlah rig pengeboran aktif di Amerika Serikat.

Selama bulan Mei, data menunjukkan penurunan jumlah rig pengeboran minyak yang aktif secara mingguan, hingga mencapai titik terendah sejak tahun 2021. Penurunan aktivitas pengeboran ini memberi sinyal bahwa produksi minyak AS dapat mengalami penurunan dalam waktu dekat.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Sabtu sebelumnya, delapan negara anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi mencapai konsensus untuk menambah produksi sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juli mendatang.

Ini menandai bulan ketiga berturut-turut di mana kelompok ini menetapkan target peningkatan produksi pada angka yang sama, menunjukkan pendekatan yang hati-hati dalam menyesuaikan pasokan dengan permintaan global.

Penyesuaian Bertahap Demi Menjaga Keseimbangan Pasar

Giovanni Staunovo, analis komoditas dari UBS, menjelaskan bahwa terdapat kekhawatiran di pasar terkait potensi percepatan pelonggaran kebijakan pemangkasan produksi. Namun, ia menegaskan bahwa pasar minyak global masih dalam kondisi ketat, yang berarti permintaan terhadap minyak mentah tetap tinggi, dan oleh karena itu, pasokan tambahan dari OPEC+ masih dapat diserap oleh pasar secara optimal.

“Peningkatan pasokan secara perlahan dan hati-hati ini menjadi sinyal positif bahwa OPEC+ berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pasar dan kestabilan harga,” ujar Staunovo.

Sebelumnya, OPEC+ memangkas produksi secara agresif sebesar 2,2 juta barel per hari dalam rangka menstabilkan pasar energi global yang sempat mengalami ketidakseimbangan akibat pandemi COVID-19 serta fluktuasi permintaan yang tidak menentu.

Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi global dan meningkatnya aktivitas industri, aliansi tersebut mulai mengembalikan pasokan secara bertahap. Hingga kini, sekitar 1,2 juta barel per hari dari volume pemangkasan sebelumnya telah dikembalikan ke pasar.

Peter Boockvar, Kepala Investasi dari Bleakley Financial Group, menyatakan bahwa OPEC+ kemungkinan besar akan menyesuaikan kuota produksinya agar sejalan dengan kapasitas produksi aktual negara-negara anggotanya. Menurutnya, langkah ini adalah bentuk realisme pasar sekaligus strategi untuk menjaga harga tetap berada di kisaran yang menguntungkan.

Tekanan Eksternal dan Respons Pasar Domestik

Meskipun harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir, secara keseluruhan harga minyak mentah jenis WTI di Amerika Serikat masih mencatat penurunan hampir 13 persen sepanjang tahun 2025.

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya meningkatnya pasokan minyak global serta ketidakpastian permintaan akibat kebijakan perdagangan internasional yang diterapkan oleh pemerintah, termasuk tarif tinggi terhadap sejumlah negara yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya.

Meski demikian, sejumlah produsen minyak independen dan berkapasitas kecil di Amerika Serikat telah menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap tren harga rendah tersebut.

Salah satu perusahaan yang menyuarakan hal ini adalah Diamondback Energy. Perusahaan ini memperingatkan bahwa apabila harga minyak tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, maka aktivitas produksi di dalam negeri berisiko mengalami kontraksi signifikan.

Peter Boockvar menambahkan bahwa rendahnya harga minyak saat ini pada akhirnya dapat memperbaiki dirinya sendiri melalui mekanisme pasar. Dalam istilah ekonomi, fenomena ini dikenal sebagai “low prices cure low prices”, yakni harga rendah akan secara otomatis menurunkan produksi hingga akhirnya terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga naik kembali.

“Dengan harga minyak berada di kisaran 60 dolar AS per barel, ini masih tergolong murah dan tidak mendorong banyak produsen untuk meningkatkan produksi secara agresif. Maka dari itu, saya yakin titik balik kenaikan harga akan segera tercapai,” tegas Boockvar kepada CNBC.Q

Baca Juga : Orang Dekat Prabowo Ungkap Mengenai Ungkap Syarat Mutlak Ekonomi RI Tumbuh 8%

Merenungkan Kembali Gagasan Ekonomi Berkeadilan Paus Fransiskus

Merenungkan Kembali Gagasan Ekonomi Berkeadilan Paus Fransiskus

Dalam dunia yang kian didominasi oleh kapitalisme ekstrem dan kesenjangan sosial yang melebar, Paus Fransiskus tampil sebagai salah satu suara moral terkuat yang menyerukan perubahan arah dalam cara manusia mengelola ekonomi. Dalam berbagai pidato, ensiklik, dan tulisan, Paus Fransiskus konsisten menyuarakan pentingnya sistem ekonomi yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan dan laba, tetapi juga mengutamakan keadilan sosial, martabat manusia, dan keberpihakan pada kaum miskin.

Gagasan ekonomi berkeadilan yang disuarakan Paus Fransiskus bukanlah konsep baru dalam ajaran Gereja Katolik, tetapi di bawah kepemimpinannya, pesan ini diperbarui dengan semangat profetis yang kuat dan sangat relevan dengan tantangan zaman. Paus mengajak dunia untuk merenungkan kembali: untuk siapa ekonomi dijalankan, dan siapa yang diuntungkan?

Merenungkan Kembali Gagasan Ekonomi Berkeadilan Paus Fransiskus

Akar Pemikiran: Martabat Manusia sebagai Poros Ekonomi

Dalam banyak kesempatan, Paus Fransiskus menegaskan bahwa setiap sistem ekonomi harus berpijak pada prinsip penghormatan terhadap martabat manusia.

Ia mengecam sistem ekonomi yang menjadikan manusia sebagai alat produksi semata, serta praktik-praktik yang mengeksploitasi pekerja demi keuntungan segelintir elit.

Dalam ensiklik Evangelii Gaudium (2013), Paus mengkritik “ekonomi eksklusi” dan budaya “pembuangan”

di mana orang miskin dan lemah dianggap tak berguna oleh sistem. Ia menyatakan bahwa ekonomi seperti ini telah kehilangan arah

moralnya karena tidak lagi memandang manusia sebagai tujuan, melainkan sebagai sarana.

Menolak Dewa Pasar dan Mitos Trickle-Down

Salah satu kritik paling tajam Paus Fransiskus tertuju pada kepercayaan buta terhadap mekanisme pasar yang diklaim mampu secara otomatis menciptakan kesejahteraan bagi semua.

Dalam pernyataannya, ia menyebut mitos trickle-down economy sebagai ide yang tidak pernah terbukti dalam kenyataan. Menurutnya, menunggu kekayaan menetes dari atas ke bawah hanyalah ilusi yang mengabaikan struktur ketimpangan dan ketidakadilan yang sistemik.

Paus menyerukan agar negara dan masyarakat mengambil peran aktif dalam menciptakan sistem distribusi yang lebih adil

termasuk melalui kebijakan fiskal yang berpihak, sistem perlindungan sosial, dan dukungan kepada usaha kecil serta ekonomi lokal.

Ekonomi yang Melayani, Bukan Menguasai

Bagi Paus Fransiskus, ekonomi harus melayani kehidupan. Itu berarti sistem produksi, konsumsi, dan distribusi harus

dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua orang, bukan hanya menguntungkan segelintir kelompok. Ia mengingatkan bahwa uang seharusnya menjadi alat, bukan tuan.

Dalam pertemuan Economy of Francesco—forum global yang melibatkan kaum muda, pengusah

dan pemikir ekonomi yang diinisiasi oleh Paus—dikembangkan ide-ide ekonomi alternatif yang lebih manusiawi

berkelanjutan, dan berbasis pada solidaritas. Forum ini menjadi wadah untuk menginspirasi generasi baru dalam membangun sistem ekonomi baru yang mengutamakan keberlanjutan dan kesejahteraan bersama.

Ekologi Integral dan Ekonomi Berkelanjutan

Dalam ensiklik Laudato Si’ (2015), Paus Fransiskus memperluas wacana keadilan ekonomi ke dalam dimensi ekologi. Ia memperkenalkan konsep ekologi integral, yakni pendekatan yang melihat krisis lingkungan, krisis ekonomi, dan krisis sosial sebagai masalah yang saling berkaitan.

Menurutnya, kerusakan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari model ekonomi yang eksploitatif dan konsumeristik. Maka, solusi atas krisis iklim juga harus menyasar akar ekonomi yang mendorong eksploitasi tanpa batas atas sumber daya alam. Ia menyerukan perubahan gaya hidup dan sistem ekonomi menuju model yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca juga:Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Rama: Makin Berasa Setelah Orangnya Pergi

Solidaritas Global dan Peran Kaum Muda

Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya solidaritas global dalam menjawab tantangan ketidakadilan ekonomi.

Ia mengajak negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang, bukan dalam bentuk belas kasih yang merendahkan, tetapi dalam semangat persaudaraan dan kemitraan.

Kaum muda menjadi sasaran penting dalam ajakan ini. Dalam banyak kesempatan, Paus mengungkapkan harapannya agar

generasi muda tidak tunduk pada sistem ekonomi yang tidak adil, tetapi menjadi agen perubahan yang membawa nilai kemanusiaan, solidaritas, dan keberanian untuk bermimpi tentang dunia yang lebih adil.

Menjawab Tantangan dengan Etika dan Iman

Gagasan ekonomi berkeadilan ala Paus Fransiskus bukan sekadar retorika. Ia adalah panggilan untuk bertindak.

Dunia bisnis, politik, akademisi, dan masyarakat sipil diajak untuk meninjau ulang prinsip dasar ekonomi mereka dengan mengedepankan etika, iman, dan keberpihakan pada mereka yang paling terpinggirkan.

Tantangan global seperti kemiskinan, pengangguran, kerusakan lingkungan, dan konsumerisme harus dijawab dengan semangat kolektif

untuk menciptakan sistem ekonomi yang melayani semua, bukan hanya sebagian.

Penutup: Sebuah Visi untuk Ekonomi yang Lebih Manusiawi

Pemikiran Paus Fransiskus tentang ekonomi berkeadilan adalah ajakan untuk merenung sekaligus bertindak.

Ini adalah panggilan hati nurani agar manusia tidak terjebak dalam logika pasar yang dingin dan tak berjiwa, tetapi membangun sistem ekonomi yang lebih adil, manusiawi, dan berlandaskan kasih.

Dengan menempatkan martabat manusia, solidaritas, dan keberlanjutan sebagai inti, ekonomi berkeadilan

bukan hanya mungkin diwujudkan—tetapi juga sangat dibutuhkan demi masa depan yang lebih baik bagi semua umat manusia.

Jordi Cruyff Jadi Penasihat Teknis PSSI

Jordi Cruyff Jadi Penasihat Teknis PSSI

Penasihat Teknis PSSI, Jordi Cruyff, siap bekerja untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Ini bukan kali pertama dia bertugas di Asia.

Dengan pengalaman luasnya sebagai pelatih dan direktur olahraga di berbagai negara, kehadiran Jordi Cruyff diharapkan dapat memberikan perubahan signifikan dalam perkembangan sepak bola nasional.

Jordi Cruyff Jadi Penasihat Teknis PSSI

Perjalanan Karier Jordi Cruyff di Asia dan Eropa

Jordi Cruyff memiliki pengalaman luas dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Kariernya di Asia CERDAS4D dimulai ketika ia dipercaya sebagai pelatih di Liga China.

Ia mengarsiteki klub Chongqing Dangdai Lifan pada periode 2018-2019. Pada musim 2020-2021, ia juga dipercaya untuk melatih Shenzhen FC sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Olahraga Barcelona selama rentang 2022-2023.

Dalam perjalanannya di dunia sepak bola, Jordi tidak hanya belajar tentang strategi permainan, tetapi juga memahami

karakteristik dan budaya sepak bola yang berbeda di berbagai belahan dunia. Pengalamannya di Liga China membantunya memahami bagaimana sepak bola berkembang di Asia, termasuk bagaimana klub dan tim nasional membangun filosofi permainan mereka.

Peran sebagai Penasihat Teknis PSSI

Sebagai penasihat teknis, peran Jordi Cruyff tidak hanya sebatas memberikan masukan strategis, tetapi juga membangun sistem yang berkelanjutan bagi sepak bola Indonesia.

Salah satu tugas utamanya adalah membantu menyusun strategi pengembangan pemain muda dan menciptakan fondasi yang kuat untuk tim nasional Indonesia di masa depan.

Dalam wawancara terbarunya, Jordi menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam peran ini adalah menyatukan filosofi sepak bola yang tepat dan menemukan talenta muda dengan cepat. Filosofi permainan yang diterapkan di sepak bola Eropa tentu tidak bisa begitu saja diaplikasikan di Indonesia tanpa menyesuaikan dengan kondisi pemain, infrastruktur, dan budaya sepak bola lokal.

Filosofi Sepak Bola yang Diusung Jordi Cruyff

Jordi Cruyff berasal dari keluarga sepak bola legendaris. Ayahnya, Johan Cruyff, adalah sosok revolusioner yang membawa konsep Total Football ke dunia sepak bola.

Meskipun Jordi tidak selalu mengikuti jejak ayahnya dalam hal filosofi permainan, ia tetap mengedepankan prinsip sepak bola menyerang, penguasaan bola, dan kerja sama tim yang solid.

Di PSSI, ia berupaya membawa filosofi permainan yang mengutamakan fleksibilitas taktik, pengembangan pemain muda, dan peningkatan kualitas kompetisi domestik. Salah satu aspek yang ia soroti adalah pentingnya membangun fondasi permainan sejak usia dini. Menurutnya, pemain muda harus mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar internasional agar bisa bersaing di level lebih tinggi.

Baca juga:Luis Enrique Usai PSG Dibungkam Liverpool: Hasilnya Tidak Adil

Tantangan yang Dihadapi di Indonesia

Meskipun sepak bola Indonesia memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah infrastruktur yang masih perlu perbaikan.

Banyak akademi sepak bola dan fasilitas latihan yang belum memenuhi standar internasional, sehingga pengembangan pemain muda menjadi kurang optimal.

Selain itu, masalah kepelatihan juga menjadi perhatian. Jordi Cruyff menekankan bahwa selain mengembangkan pemain, penting juga untuk meningkatkan kualitas pelatih di Indonesia.

Dengan pelatih yang lebih berkualitas, metode latihan yang diterapkan pun akan semakin baik, sehingga menghasilkan pemain-pemain yang lebih siap untuk bersaing di level internasional.

Selain itu, tantangan lainnya adalah sistem kompetisi yang masih perlu diperbaiki. Menurut Jordi, kompetisi yang sehat

dan berkelanjutan adalah kunci untuk menghasilkan pemain berbakat.

Ia berharap ada reformasi dalam sistem liga dan turnamen di Indonesia agar lebih kompetitif dan bisa mencetak pemain dengan mental juara.

Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Pemain Muda

Salah satu fokus utama Jordi adalah pengembangan pemain muda. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki banyak talenta yang belum tergali dengan baik. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya scouting system yang lebih efektif.

Dengan sistem pencarian bakat yang lebih terstruktur, diharapkan talenta muda dari berbagai daerah di Indonesia bisa ditemukan lebih cepat dan diberikan kesempatan untuk berkembang.

Jordi juga mendorong kerja sama antara PSSI, klub, dan akademi sepak bola untuk menciptakan jalur pembinaan yang lebih jelas. Ia ingin memastikan bahwa pemain muda yang berbakat mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar internasional sejak dini. Selain itu, ia juga berencana untuk menjalin kerja sama

Antrean Panjang di SPBU Bolivia gegara Krisis Bahan Bakar

Antrean Panjang di SPBU Bolivia gegara Krisis Bahan Bakar

Antrean Panjang di SPBU Bolivia mengalami krisis bahan bakar yang semakin parah dalam beberapa pekan terakhir.

terutama di kota-kota besar seperti Santa Cruz, La Paz, dan Cochabamba. Para pengendara harus menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter bensin atau solar. Kondisi ini menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat serta menghambat aktivitas ekonomi di berbagai sektor.

Antrean Panjang di SPBU Bolivia gegara Krisis Bahan Bakar

Antrean Panjang di Santa Cruz

Di Santa Cruz, yang merupakan pusat ekonomi Bolivia bagian timur, antrean kendaraan sudah mulai terlihat sejak Selasa (11/3) dan semakin memburuk pada Rabu (12/3). Banyak warga yang melaporkan bahwa mereka harus mengantre hingga lebih dari lima jam untuk mendapatkan bahan bakar. Beberapa pengendara bahkan rela meninggalkan mobilnya di antrean dan kembali beberapa jam kemudian dengan harapan bisa segera mengisi bahan bakar ketika giliran mereka tiba.

“Saya sudah menunggu lebih dari tiga jam dan belum juga sampai di depan antrean. Saya butuh bensin untuk bekerja, tapi sekarang malah harus kehilangan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa liter,” ujar seorang pengendara di Santa Cruz.

Pemerintah Bolivia Mengambil Langkah Darurat

Menanggapi situasi yang semakin memburuk, Kementerian Energi Bolivia mengumumkan serangkaian kebijakan baru pada hari Selasa (11/3) untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar. Beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah antara lain:

  1. Paket insentif untuk meningkatkan impor bahan bakar – Pemerintah akan mempercepat proses izin impor bahan bakar dan mengurangi pajak atas pasokan impor guna meningkatkan ketersediaan di pasar domestik.
  2. Revitalisasi pasar energi swasta – Dengan mengurangi hambatan regulasi, pemerintah berharap pihak swasta dapat lebih aktif dalam mendistribusikan bahan bakar.
  3. Penyesuaian subsidi energi – Bolivia telah bergantung pada subsidi hidrokarbon sejak tahun 1990-an, namun kebijakan ini dianggap semakin membebani cadangan devisa negara.

Dampak Subsidi Bahan Bakar yang Berkepanjangan

Bolivia telah menerapkan subsidi bahan bakar selama lebih dari tiga dekade, dengan tujuan menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat. Namun, kebijakan ini telah menguras cadangan devisa negara dan menciptakan distorsi dalam pasar energi. Banyak pihak yang menyarankan agar subsidi ini secara bertahap dihapus untuk menghindari krisis yang lebih besar di masa depan.

Menurut analis energi dari Jubileo Foundation, Raúl Velásquez, krisis ini bisa menjadi momentum bagi Bolivia untuk mereformasi kebijakan subsidinya. “Ini adalah jendela peluang untuk menghilangkan subsidi untuk selamanya. Jika pemerintah mampu mengelola transisi ini dengan baik, kita bisa melihat pasar energi yang lebih sehat di masa depan,” kata Velásquez.

Reaksi Masyarakat dan Dampak Ekonomi

Di tengah kelangkaan bahan bakar, masyarakat Bolivia mulai merasa frustasi. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada transportasi, seperti pengemudi taksi dan pengusaha logistik, mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis mereka. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa berhenti beroperasi karena tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menjalankan kendaraan mereka.

Selain itu, sektor industri dan perdagangan juga terkena dampaknya. Banyak perusahaan mengalami keterlambatan dalam distribusi barang, sehingga pasokan beberapa produk di pasar mulai terganggu. Beberapa toko mulai menaikkan harga barang untuk mengimbangi biaya distribusi yang lebih tinggi akibat kelangkaan bahan bakar.

Oposisi dan Protes dari Warga

Sejumlah kelompok oposisi dan warga yang terdampak mulai melakukan protes terhadap pemerintah. Mereka menuntut solusi yang lebih cepat dan konkret untuk mengatasi krisis ini. Beberapa unjuk rasa bahkan telah terjadi di berbagai kota besar, dengan warga yang menuntut pemerintah untuk segera mengatasi kelangkaan bahan bakar dan memastikan pasokan tetap stabil.

Baca juga:Prabowo Umumkan Gaji 13 ASN Dibayarkan Juni 2025, Ini Besarannya

Salah satu pengunjuk rasa di La Paz mengatakan, “Kami tidak bisa terus seperti ini. Pemerintah harus segera menemukan solusi yang lebih baik. Kami butuh bahan bakar untuk bekerja, untuk menjalankan bisnis, dan untuk kehidupan sehari-hari.”

Perbandingan dengan Krisis Bahan Bakar di Negara Lain

Bolivia bukan satu-satunya negara yang mengalami krisis bahan bakar. Beberapa negara lain di Amerika Latin juga menghadapi masalah serupa akibat berbagai faktor, termasuk kebijakan energi yang tidak berkelanjutan dan ketergantungan pada impor bahan bakar.

Misalnya, Venezuela telah mengalami krisis bahan bakar selama bertahun-tahun karena salah urus dalam sektor energi dan sanksi ekonomi internasional. Sementara itu, Argentina juga menghadapi masalah serupa akibat kebijakan subsidi yang membebani anggaran negara.

Langkah Selanjutnya dari Pemerintah Bolivia

Pemerintah Bolivia kini menghadapi tekanan besar untuk segera menyelesaikan krisis ini. Selain menerapkan kebijakan insentif bagi impor bahan bakar, ada beberapa langkah lain yang bisa diambil oleh pemerintah, seperti:

  1. Meningkatkan produksi dalam negeri – Bolivia perlu memperbaiki infrastruktur energi dan meningkatkan produksi minyak serta gas domestiknya untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
  2. Menciptakan kebijakan subsidi yang lebih berkelanjutan – Jika subsidi tidak dapat dihapus sepenuhnya, maka harus ada kebijakan yang lebih efisien untuk memastikan keberlanjutan anggaran negara.
  3. Menjalin kerja sama dengan negara tetangga – Bolivia bisa bekerja sama dengan negara lain di Amerika Latin untuk memastikan pasokan bahan bakar tetap stabil, seperti menjalin kesepakatan dengan Brasil atau Argentina.

Kesimpulan

Krisis bahan bakar di Bolivia telah menyebabkan antrean panjang di SPBU, menghambat kegiatan ekonomi, dan meningkatkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan, tantangan besar masih ada di depan. Reformasi subsidi dan peningkatan produksi dalam negeri menjadi kunci untuk memastikan bahwa krisis serupa tidak terjadi di masa depan.

Dengan tekanan dari masyarakat dan sektor bisnis, pemerintah Bolivia harus segera menemukan solusi jangka panjang yang tidak hanya menyelesaikan krisis saat ini, tetapi juga menciptakan kebijakan energi yang lebih berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang.

Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School

Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School

Mantan CEO Unilever Indonesia, Ira Noviarti, baru-baru ini memberikan pidato utama dalam Asia

Business Conference 2025 yang diselenggarakan di Harvard Business School. Dalam kesempatan ini, Ira berbagi wawasan tentang perubahan pasar Asia serta strategi yang harus diadaptasi oleh dunia bisnis untuk tetap relevan dan berkembang.

Menurutnya, perubahan terbesar dalam perilaku konsumen di Asia setelah pandemi

adalah meningkatnya konsumsi digital. Digitalisasi telah menjadi bagian utama dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat, tidak hanya di kalangan anak muda atau penduduk kota besar, tetapi juga di kalangan orang tua dan masyarakat di daerah kecil.

Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School

Masyarakat kini telah terbiasa melakukan hampir semua aktivitas secara online, mulai

Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School

Mereka tidak lagi memisahkan pengalaman antara dunia digital dan fisik, melainkan menginginkan integrasi penuh antara keduanya.

Fenomena “Social-First” dalam Perilaku Konsumen

Dalam pidatonya, Ira memperkenalkan istilah “Social-First”, yang menggambarkan tren di mana batas

antara media sosial dan e-commerce semakin kabur. Dengan maraknya platform digital, masyarakat

kini tidak hanya menggunakan media sosial untuk berinteraksi, tetapi juga untuk menemukan produk, mendapatkan rekomendasi, dan langsung melakukan pembelian.

Sebagai contoh, platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook kini tidak hanya menjadi tempat berbagi konten, tetapi juga telah berevolusi menjadi kanal pemasaran yang efektif. Fitur seperti live shopping, influencer marketing, dan social commerce telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan konsumennya.

Ira menekankan bahwa pelaku bisnis harus mengadopsi strategi yang memprioritaskan pengalaman digital yang mulus dan personalisasi tinggi. Integrasi antara e-commerce, media sosial, dan pengalaman offline adalah kunci utama dalam menciptakan interaksi pelanggan yang optimal.

Strategi Digitalisasi untuk Dunia Bisnis

Ira menyoroti pentingnya strategi digitalisasi yang menyeluruh, termasuk:

  1. Membangun ekosistem digital yang terintegrasi – Memastikan bahwa pengalaman online dan offline pelanggan berjalan tanpa hambatan.
  2. Pemanfaatan data untuk memahami kebutuhan pelanggan – Menggunakan AI dan machine learning untuk menganalisis perilaku konsumen dan menyajikan pengalaman yang lebih personal.
  3. Strategi omnichannel – Menghubungkan berbagai platform online dan offline, mulai dari toko fisik, e-commerce, aplikasi, hingga layanan pelanggan berbasis digital.

Menurutnya, bisnis yang mampu menggabungkan strategi digital dan pengalaman pelanggan yang kuat akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar Asia yang terus berkembang pesat.

Tren Kesehatan dan Kebugaran (Health & Wellness)

Salah satu perubahan paling mencolok dalam perilaku konsumen di Asia adalah meningkatnya

kesadaran akan kesehatan dan kebugaran (wellness). Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam pola konsumsi, di mana semakin banyak masyarakat mencari produk yang mendukung gaya hidup sehat.

Menurut Ira, ada beberapa aspek utama dalam tren kesehatan ini:

  • Permintaan akan produk makanan sehat seperti makanan organik, suplemen alami, dan produk tanpa bahan pengawet meningkat drastis.
  • Aplikasi kesehatan semakin populer, membantu masyarakat mengelola pola makan, olahraga, dan kesejahteraan mental.
  • Pergeseran dari produk berbasis kimia ke bahan alami dalam industri kecantikan dan perawatan tubuh.

Untuk menghadapi tren ini, perusahaan perlu melakukan inovasi dalam pengembangan produk

yang lebih sehat, alami, dan berkelanjutan, serta memperhatikan aspek keamanan dan transparansi dalam rantai produksi.

Keberlanjutan dan Konsumsi Etis

Dalam pidatonya, Ira juga menyoroti perubahan lain yang tidak kalah penting, yaitu sustainability dan ethical consumption. Kini, semakin banyak konsumen di Asia, terutama generasi muda (Gen Z), yang semakin sadar akan isu lingkungan dan mengharapkan perusahaan untuk lebih bertanggung jawab dalam operasionalnya.

Beberapa aspek utama dari tren keberlanjutan ini meliputi:

  1. Transparansi dalam rantai pasokan – Konsumen ingin tahu dari mana bahan baku berasal dan bagaimana produk dibuat.
  2. Penggunaan kemasan ramah lingkungan – Plastik sekali pakai semakin ditinggalkan dan digantikan dengan bahan biodegradable.
  3. Praktik bisnis yang bertanggung jawab – Perusahaan dituntut untuk mengurangi jejak karbon, menerapkan praktik etis dalam produksi, serta memperhatikan hak pekerja.

Menurut Ira, keberlanjutan kini bukan lagi pilihan, tetapi sudah menjadi standar yang harus diterapkan oleh bisnis di seluruh dunia.

BACA JUGA:Telkom Gandeng Thales Hadirkan Solusi Kemanan Digital dan Kota Cerdas di Indonesia

Adaptasi dan Inovasi dalam Bisnis

Menghadapi dinamika pasar yang berubah cepat, Ira menegaskan bahwa bisnis harus memiliki

strategi adaptasi yang solid. Perusahaan yang sukses bukan hanya yang memiliki produk unggulan, tetapi juga yang mampu mengantisipasi perubahan tren dan kebutuhan pelanggan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis untuk tetap relevan, antara lain:

  • Mengembangkan portofolio produk yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan modern.
  • Mengadopsi teknologi AI dan analitik data untuk memahami perilaku konsumen dengan lebih akurat.
  • Memperkuat keberlanjutan dalam operasional bisnis, mulai dari bahan baku hingga proses distribusi.

Menurutnya, perusahaan yang mampu melakukan transformasi ini dengan cepat akan memiliki

daya saing lebih kuat dan peluang pertumbuhan yang lebih besar di pasar Asia.

Pentingnya Purpose dalam Bisnis

Dalam menutup pidatonya, Ira menekankan pentingnya “purpose-driven business”, di mana perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada dampak yang diberikan kepada pelanggan dan masyarakat luas.

Menurutnya, sebuah bisnis yang memiliki misi jelas dalam memberikan nilai positif bagi pelanggan akan lebih mampu bertahan dan berkembang di era yang penuh tantangan ini. Dengan fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan pengalaman pelanggan, perusahaan dapat tetap menjadi pemimpin di industri mereka.

Kesimpulan

Pidato Ira Noviarti di Harvard Business School memberikan wawasan yang sangat berharga

tentang transformasi pasar Asia dan bagaimana dunia bisnis dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Dari tren digitalisasi, kesehatan dan kebugaran, hingga keberlanjutan, semuanya menunjukkan bahwa bisnis harus lebih fleksibel, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan masa depan.

Dengan strategi yang tepat, bisnis di Asia tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang

di tengah persaingan global yang semakin ketat. Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi pelanggan, masyarakat, dan lingkungan.

Ira menegaskan bahwa dalam dunia bisnis modern, kesuksesan tidak hanya diukur

dari keuntungan finansial, tetapi juga dari kontribusi terhadap dunia yang lebih baik.

OJK Gelar PTIJK 2025 Beberkan Capaian Cemerlang Industri Jasa Keuangan

OJK Gelar PTIJK 2025 Beberkan Capaian Cemerlang Industri Jasa Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, sektor jasa keuangan, yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian, mencatatkan hasil yang menggembirakan.

Jakarta – OJK Soroti Stabilitas dan Pertumbuhan Sektor Jasa Keuangan di PTIJK 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center, Selasa 11 Februari 2025.

Dengan mengusung tema “Penguatan Sektor Jasa Keuangan yang Stabil dan Inklusif untuk Mendukung Program Prioritas Nasional,” PTIJK 2025 menjadi momen penting bagi OJK untuk memaparkan perkembangan industri jasa keuangan serta arah kebijakan ke depan.

OJK Gelar PTIJK 2025 Beberkan Capaian Cemerlang Industri Jasa Keuangan

Acara ini juga merupakan puncak dari serangkaian dialog komprehensif antara OJK, asosiasi industri, dan pemangku kepentingan lainnya dalam sektor jasa keuangan.

Kinerja Ekonomi 2024: Sektor Jasa Keuangan Tetap Tangguh

OJK Gelar PTIJK 2025 Beberkan Capaian Cemerlang Industri Jasa Keuangan Dalam sambutannyaKetua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian sektor keuangan Indonesia selama tahun 2024, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi global yang cukup berat.

“Kita patut bersyukur dapat menjalani tahun 2024 dengan baik. Di tengah berbagai tantangan global, perekonomian dan sektor jasa keuangan Indonesia menunjukkan resiliensi yang luar biasa dan tetap tumbuh positif,” ujar Mahendra.

Berdasarkan laporan OJK, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tercatat 5,03 persen, yang mencerminkan daya tahan ekonomi nasional terhadap dinamika global.

Faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia di antaranya:

  1. Kondisi geopolitik global yang memanas
  2. Perbedaan tingkat pemulihan ekonomi antarnegara
  3. Fragmentasi perdagangan internasional yang semakin kompleks

Meskipun demikian, Indonesia tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan yang stabil, khususnya dalam sektor jasa keuangan.

Sektor Perbankan Tunjukkan Performa Positif

Sektor perbankan menjadi salah satu pilar utama dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada tahun 2024, penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan mencapai Rp 7.827 triliun, tumbuh sebesar 10,39 persen dibanding tahun sebelumnya.

Capaian ini menunjukkan bahwa industri perbankan tetap solid dengan tingkat risiko kredit yang terkendali.

Selain itu, piutang perusahaan pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 6,92 persen, mencapai Rp 503,43 triliun.

Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan sektor perbankan antara lain:

  • Kebijakan moneter yang akomodatif dari Bank Indonesia (BI)
  • Stabilitas makroekonomi yang terjaga
  • Digitalisasi layanan keuangan yang semakin luas

Mahendra menekankan bahwa capital adequacy ratio (CAR) sektor perbankan Indonesia mencapai 26,69 persen, yang merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA : Orang Kecil Main Saham Disebut Judi, OJK Akan Lindungi Investor

Fintech dan Inovasi Keuangan Digital Meningkat Pesat

Selain perbankan konvensional, intermediasi non-konvensional seperti fintech peer-to-peer (P2P) lending dan Buy Now Pay Later (BNPL) juga mengalami pertumbuhan signifikan.

  • Pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 77,02 triliun, naik 29,14 persen dibanding tahun sebelumnya
  • Pembiayaan BNPL dari perbankan mencapai Rp 22,12 triliun, dengan pertumbuhan 43,76 persen
  • Pembiayaan BNPL dari perusahaan multifinance mencapai Rp 6,82 triliun, tumbuh 37,6 persen

Di sisi lain, industri pergadaian juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 26,9 persen, dengan total pembiayaan mencapai Rp 88,05 triliun.

Kemajuan pesat dalam sektor fintech dan ekonomi digital ini menunjukkan bahwa inovasi keuangan terus berkembang dan semakin inklusif bagi masyarakat.

Pasar Modal Indonesia Semakin Menarik bagi Investor

Sektor pasar modal juga mencatatkan kinerja luar biasa pada 2024, dengan total penghimpunan dana yang melebihi target dan mencapai Rp 259,24 triliun dari 199 penawaran umum.

Sebagian besar dana ini berasal dari sektor keuangan, yang menyumbang hingga 36 persen dari total emisi.

Selain itu, jumlah investor di pasar modal juga mengalami pertumbuhan pesat:

  • Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor meningkat enam kali lipat
  • Pada akhir 2024, jumlah investor pasar modal mencapai 14,87 juta orang

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.

Faktor-Faktor yang Menunjang Stabilitas Sektor Keuangan

Mahendra Siregar menggarisbawahi bahwa keberhasilan sektor jasa keuangan ini tidak lepas dari koordinasi erat antara berbagai lembaga keuangan, termasuk:

  • Kementerian Keuangan
  • Bank Indonesia (BI)
  • Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
  • Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)

Kolaborasi ini memastikan bahwa sistem keuangan tetap solid dan terjaga di tengah ketidakpastian global.

Selain itu, OJK terus mendorong penerapan kebijakan yang inklusif, seperti:

  • Peningkatan akses keuangan bagi UMKM
  • Penguatan regulasi fintech dan perbankan digital
  • Percepatan digitalisasi sektor jasa keuangan

Dengan pendekatan ini, sektor jasa keuangan tidak hanya tumbuh stabil tetapi juga semakin inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Prospek dan Tantangan ke Depan

Meskipun sektor jasa keuangan Indonesia mencatatkan kinerja yang cemerlang, OJK tetap mengingatkan akan beberapa tantangan yang perlu diwaspadai ke depan, termasuk:

  • Ketidakpastian ekonomi global akibat geopolitik dan suku bunga tinggi
  • Potensi kenaikan kredit macet (NPL) akibat pertumbuhan kredit yang cepat
  • Ancaman siber terhadap sektor keuangan digital dan fintech

Untuk menghadapi tantangan ini, OJK akan terus meningkatkan pengawasan, memperkuat regulasi, serta mendorong inovasi keuangan yang aman dan inklusif.

Kesimpulan: PTIJK 2025 Menegaskan Stabilitas Industri Keuangan Indonesia

Acara PTIJK 2025 menjadi momentum penting bagi OJK untuk menunjukkan bahwa industri jasa keuangan Indonesia tetap stabil dan tumbuh dengan baik.

Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari pertemuan ini:

  • Ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen pada 2024, mencerminkan daya tahan ekonomi nasional
  • Sektor perbankan tumbuh kuat, dengan kredit mencapai Rp 7.827 triliun dan CAR tertinggi di Asia Tenggara
  • Fintech dan layanan keuangan digital semakin berkembang, dengan pertumbuhan pesat di P2P lending dan BNPL
  • Pasar modal terus menarik investor baru, dengan penghimpunan dana mencapai Rp 259,24 triliun
  • Kolaborasi antara OJK, BI, LPS, dan Kementerian Keuangan menjaga stabilitas sistem keuangan

Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dan memastikan sektor keuangan tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

Apakah sektor jasa keuangan Indonesia akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang? Kita nantikan bersama.

Prabowo Instruksikan Menteri ESDM Aktifkan Lagi Pengecer LPG 3 Kg

Prabowo Instruksikan Menteri ESDM Aktifkan Lagi Pengecer LPG 3 Kg

Jakarta – DPR dan Pemerintah telah berkoordinasi terkait aspirasi publik mengenai distribusi gas LPG 3 kg.

Hasilnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM) Bahlil Lahadalia untuk kembali mengaktifkan pengecer LPG 3 kg guna mempermudah akses masyarakat.

Prabowo Instruksikan Menteri ESDM Aktifkan Lagi Pengecer LPG 3 Kg

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan

Menteri ESDM untuk segera mengembalikan pengecer sebagai titik distribusi gas LPG 3 kg. Namun, kebijakan

ini tetap harus diiringi dengan pengawasan dan regulasi yang lebih ketat agar pengecer tidak

menjual LPG dengan harga yang terlalu mahal bagi masyarakat.

“Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas LPG 3 kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial,” ujar Dasco kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa pengecer harus tertib secara administratif agar

mereka bisa berfungsi sebagai agen sub pangkalan dengan harga yang tetap terjangkau bagi masyarakat.

Kebijakan Sebelumnya dan Dampaknya

Sebelumnya, pemerintah telah mengubah skema distribusi LPG 3 kg dengan memangkas jalur distribusi hanya sampai pangkalan, tanpa melibatkan pengecer.

Hal ini menuai banyak kritik karena masyarakat harus membeli gas LPG langsung dari pangkalan, yang sering kali lokasinya jauh dari tempat tinggal mereka.

Kondisi ini menimbulkan keresahan di berbagai daerah, terutama bagi masyarakat yang terbiasa membeli LPG dari pengecer atau warung terdekat.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya membantah bahwa terjadi kelangkaan LPG 3 kg dan menegaskan bahwa suplai tetap tersedia sesuai kebutuhan tahun sebelumnya.

“Kelangkaan LPG itu sebenarnya nggak ada. Kenapa? Karena semua kebutuhan dari tahun 2024 ke 2025 volumenya sama, dan kami siapkan sekarang,” kata Bahlil kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025).

Namun, sebagai respons terhadap kondisi di lapangan, pemerintah kini sedang merancang aturan agar pengecer bisa diubah menjadi pangkalan resmi. Dengan demikian, masyarakat tetap bisa membeli LPG dari pengecer, tetapi dengan regulasi yang lebih tertata.

Upaya Pemerintah dalam Menyalurkan Subsidi Tepat Sasaran

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan bahwa pemerintah ingin merapikan mekanisme distribusi subsidi LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran. Menurutnya, kebijakan sebelumnya bukanlah upaya untuk mempersulit masyarakat, melainkan untuk memastikan bahwa subsidi benar-benar diterima oleh kelompok yang berhak.

“Pertama adalah semua memang harus kita rapikan. LPG 3 kg ini ada subsidi dari pemerintah, jadi harus dipastikan sampai ke yang benar-benar berhak,” jelas Prasetyo di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2025).

Pemerintah berharap dengan perapihan mekanisme distribusi ini, LPG 3 kg tetap mudah diakses oleh masyarakat kecil tanpa penyalahgunaan subsidi oleh pihak yang tidak berhak.

Dengan kebijakan terbaru ini, Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa pengecer LPG 3 kg akan kembali diaktifkan guna memudahkan akses bagi masyarakat. Namun, pengecer harus mematuhi regulasi baru agar harga tetap terjangkau dan distribusi subsidi dapat berjalan lebih efektif.

Keputusan ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat akibat perubahan kebijakan sebelumnya dan memastikan bahwa LPG 3 kg tetap tersedia secara luas tanpa mengorbankan ketepatan sasaran subsidi pemerintah.

Simak Jadwal Operasional BCA di Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025

Simak Jadwal Operasional BCA di Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025

Bank Central Asia (BCA) telah merilis jadwal operasionalnya selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025. Informasi ini penting untuk memastikan para nasabah tetap dapat melakukan transaksi perbankan dengan lancar selama liburan. Dalam periode libur panjang, layanan tertentu seperti kantor cabang dan operasional ATM akan mengalami penyesuaian.

Simak Jadwal Operasional BCA di Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025

Isra Mikraj yang jatuh pada tanggal 27 Januari 2025 dan Tahun Baru Imlek yang dirayakan pada tanggal 28 Januari 2025 menciptakan libur panjang yang berdampak pada berbagai layanan publik, termasuk layanan perbankan. Oleh karena itu, penting bagi nasabah untuk mengetahui jadwal operasional terbaru agar tetap dapat melakukan transaksi tanpa kendala.

Penyesuaian Layanan BCA di Libur Panjang 2025

Selama periode libur panjang ini, BCA mengatur layanan operasionalnya untuk tetap memenuhi kebutuhan nasabah. Berikut beberapa informasi penting terkait jadwal operasional:

  1. Kantor Cabang
    Selama libur Isra Mikraj dan Imlek, sebagian besar kantor cabang BCA akan tutup. Namun, beberapa kantor cabang utama akan tetap beroperasi dengan jam layanan terbatas. Jadwal operasional kantor cabang tertentu dapat diakses melalui situs resmi BCA atau aplikasi mobile banking BCA.
  2. Layanan ATM dan Mobile Banking
    ATM BCA tetap beroperasi 24 jam seperti biasa untuk melayani kebutuhan transaksi tunai maupun non-tunai. Selain itu, layanan mobile banking, internet banking, dan aplikasi myBCA juga dapat diakses tanpa gangguan. Nasabah diimbau untuk memanfaatkan layanan digital ini selama libur panjang.
  3. Transfer dan Pembayaran
    Layanan transfer antar bank melalui sistem BI-FAST atau Real-Time Online tetap tersedia. Namun, nasabah diingatkan untuk memeriksa jadwal layanan clearing bank jika ingin melakukan transfer yang memerlukan proses kliring.
  4. Pusat Kontak Halo BCA
    Untuk kebutuhan darurat atau pertanyaan terkait layanan, nasabah dapat menghubungi Halo BCA di nomor 1500888. Layanan ini tetap beroperasi 24 jam untuk memberikan solusi cepat atas berbagai kebutuhan perbankan.

BCA juga mengimbau nasabah untuk melakukan transaksi penting, seperti pembayaran tagihan atau pengajuan layanan, sebelum libur panjang dimulai. Hal ini untuk menghindari potensi kendala akibat tingginya jumlah pengguna selama liburan.

Mengetahui jadwal operasional BCA selama libur Isra Mikraj dan Imlek 2025 sangat penting bagi nasabah agar transaksi perbankan tetap berjalan lancar. Dengan memanfaatkan layanan digital seperti mobile banking dan internet banking, nasabah dapat menghindari hambatan selama periode libur panjang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi BCA atau hubungi Halo BCA.

Dengan persiapan yang matang, libur panjang dapat dinikmati tanpa khawatir terganggu oleh masalah perbankan.

BCA Bantu 2.000 UMKM Peroleh Sertifikat Halal

BCA Bantu 2.000 UMKM Peroleh Sertifikat Halal

Pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa semua produk makanan dan minuman wajib memiliki sertifikat halal paling lambat Oktober 2026.

Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk pengusaha besar, tetapi juga mencakup para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sebagai bentuk dukungan nyata kepada UMKM, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjalankan program pembinaan serta fasilitasi penerbitan

sertifikat halal gratis bagi pelaku UMKM di Indonesia. Sejak dimulai pada tahun 2023, program ini telah memberikan manfaat besar bagi ribuan UMKM di seluruh Indonesia.

BCA Bantu 2.000 UMKM Peroleh Sertifikat Halal

Pada 21 Januari 2025, BCA menggelar acara penyerahan 147 sertifikat halal kepada UMKM di Bali. Acara ini menjadi bagian dari penutupan program untuk tahun 2024. Dengan penyerahan ini, BCA telah memfasilitasi total 1.986 sertifikat halal gratis. Selain itu, 14 sertifikat tambahan sedang dalam proses penerbitan dan akan segera dirilis dalam waktu dekat. Dengan demikian, total sertifikat halal yang diterbitkan melalui program BCA akan mencapai 2.000 sertifikat.

Komitmen BCA untuk UMKM Indonesia

Direktur BCA, John Kosasih, menekankan pentingnya sertifikat halal bagi UMKM, terutama di negara dengan populasi muslim

terbesar di dunia seperti Indonesia. “Sertifikat halal telah menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha, terutama dengan adanya kewajiban

dari pemerintah pada Oktober 2026,” ujar John Kosasih dalam pidatonya di acara tersebut.

Program fasilitasi ini juga menjadi bagian dari komitmen BCA untuk mendukung perkembangan UMKM sekaligus menyelaraskan dengan program pemerintah.

John Kosasih menambahkan, “Kami bersyukur jumlah sertifikat halal yang diterbitkan di tahun 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini menunjukkan antusiasme dan kebutuhan yang besar dari para pelaku UMKM.”

Selain meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global, sertifikasi halal juga membuka peluang bagi UMKM untuk memperluas pasar domestik, khususnya di kalangan konsumen muslim.

Acara penyerahan sertifikat di Bali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Koperasi UKM Bali I Wayan Ekadina, Asisten Deputi Bidang Legalitas & Pelindungan Usaha Mikro Kementerian UMKM Rahmadi, serta beberapa pejabat dari OJK, Kemenag, dan Bank Indonesia. Dari pihak BCA, hadir pula Hera F. Haryn (EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA) dan jajaran manajemen lainnya.

Program ini merupakan wujud nyata dari kontribusi BCA untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dengan sertifikasi halal, pelaku UMKM kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Di sisi lain, konsumen juga mendapatkan kepastian atas kehalalan produk yang mereka konsumsi, mendukung gaya hidup yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Exit mobile version