Kekurangan SLB di Jakarta Pramono Anung Janji Buat Pergub Khusus Autisme Setelah Dilantik
Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, menegaskan pentingnya adanya peraturan gubernur (Pergub) yang khusus mengatur tentang autisme di Jakarta.
Dalam penjelasannya, Pramono menyampaikan bahwa meskipun ada peraturan yang bersifat
umum, namun Jakarta belum memiliki Pergub yang secara spesifik menangani isu autisme dan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan anak-anak dengan autisme.
“Saat ini, Jakarta belum memiliki Pergub mengenai autisme. Yang ada hanya peraturan secara
keseluruhan, yang tentunya tidak bisa sepenuhnya mencakup kebutuhan spesifik anak-anak autis di Jakarta.
Inklusi untuk anak-anak autis sangat penting untuk diperhatikan lebih lanjut,” ungkap Pramono Anung di acara yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (2/2/2025).
Pramono menegaskan bahwa setelah dilantik sebagai Gubernur Jakarta, ia akan segera merumuskan Pergub yang terkait dengan autisme.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman yang lebih dalam mengenai kondisi tersebut agar bisa memberikan perhatian yang lebih tepat bagi anak-anak autis yang ada di Jakarta.
Nantinya, setelah dilantik, saya yang akan mendalami isu ini secara langsung agar anak-anak autis
di Jakarta dan mereka yang mengalami kesulitan belajar dapat lebih mudah mengakses fasilitas pendidikan dan layanan yang mereka butuhkan,” kata Pramono.
29.000 Anak Berkebutuhan Khusus di Jakarta, Tapi Kurang Sekolah untuk Autisme
Pramono Anung juga mengungkapkan bahwa jumlah anak berkebutuhan khusus di Jakarta mencapai sekitar 29.000 orang.
Meskipun angka tersebut cukup besar, Pramono mengakui bahwa masih ada kekurangan dalam hal sekolah
luar biasa (SLB) yang dapat menangani autisme di setiap kota di Jakarta.
Sampai saat ini, kami belum memiliki cukup sekolah yang secara khusus menangani autisme di Jakarta.
Meskipun ada beberapa SLB yang sudah dibuka, masih banyak kota di Jakarta yang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk anak-anak autis,” jelasnya.
Hal ini menjadi masalah besar, mengingat bahwa pendidikan untuk anak autis sangat penting untuk mendukung mereka dalam mengembangkan potensi diri mereka, terutama dalam lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Banyak keluarga yang kesulitan mencari tempat pendidikan yang memadai untuk anak-anak dengan autisme, yang akhirnya mengakibatkan anak-anak ini kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Pramono berencana untuk mempercepat pengembangan sekolah luar biasa khususnya bagi anak-anak dengan
autisme, serta memastikan bahwa fasilitas yang ada dapat menjangkau lebih banyak anak-anak berkebutuhan
khusus di Jakarta. Ia berharap Pergub tentang autisme yang akan dirumuskan dapat mengatasi
permasalahan ini dengan memberikan alokasi anggaran yang tepat serta menggerakkan kebijakan yang
mendukung pembukaan lebih banyak sekolah khusus bagi anak-anak autis di Jakarta.
Selain itu, Pramono juga menegaskan bahwa perlu adanya pengembangan sistem yang mendukung pendidikan
inklusif untuk anak-anak autis, di mana mereka dapat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dalam
lingkungan yang penuh perhatian, tanpa merasa terasingkan.
Pendidikan inklusif akan menjadi salah satu fokus utama, di mana anak-anak autis bisa belajar dan
berkembang bersama-sama dengan anak-anak lain tanpa adanya diskriminasi,” tambahnya.
Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan agar rencana ini dapat terwujud dengan cepat.
Hal ini akan menjadi langkah maju dalam memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak
berkebutuhan khusus di Jakarta, serta memberikan mereka kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan profesional di masa depan.