Waspada Banjir Pesisir Jakarta hingga 30 Januari 2025

Waspada Banjir Pesisir Jakarta hingga 30 Januari 2025

Jakarta, ibu kota Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Jawa, memiliki risiko tinggi terhadap banjir pesisir, khususnya yang

disebabkan oleh fenomena naiknya permukaan air laut yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Hingga tanggal 30 Januari 2025,

warga Jakarta diharapkan untuk tetap waspada mengingat adanya peringatan terkait potensi banjir pesisir yang diprediksi akan berdampak besar.

Waspada Banjir Pesisir Jakarta hingga 30 Januari 2025

Fenomena ini terjadi ketika udara laut meluap ke daratan, membanjiri kawasan pesisir dan merusak infrastruktur yang ada. Dampaknya bisa sangat besar, mulai dari kerusakan fasilitas umum hingga terhambatnya aktivitas sosial dan lain-lain

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jakarta belakangan ini, ditambah dengan gelombang tinggi dan pasang air laut yang meningkat, membuat risiko banjir pesisir menjadi semakin besar.

Beberapa daerah pesisir Jakarta yang berada di bawah permukaan laut, seperti Jakarta Utara, Kamal Muara, Muara Baru, dan Ancol, berpotensi terkena dampak terbesar.

Banjir pesisir ini tidak hanya merusak properti, tetapi juga mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.

Tak jarang, banjir mengakibatkan genangan air yang berlangsung lama, mengganggu kehidupan sehari-hari dan menambah beban bagi warga yang sudah kesulitan dengan berbagai ko

Selama beberapa dekade terakhir, Jakarta telah mengalami berbagai kejadian banjir, dan semakin seringnya kejadian ini menuntut tidak adanya perhatian serius dari semua pihak.

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Jakarta telah berupaya melakukan berbagai tindakan mitigasi untuk mengurangi dampak banjir.

Meskipun demikian, perubahan iklim yang mempengaruhi cuaca global dan kenaikan permukaan laut yang

tidak dapat diprediksi dengan akurat membuat tantangan untuk mengatasi banjir pesisir semakin kompl

Potensi Dampak dan Upaya Mitigasi Banjir Pesisir di Jakarta

Dampak banjir pesisir di Jakarta sangat luas, tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan masyarakat.

Banjir pesisir dapat merendam jalan-jalan utama, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah, dan mengganggu distribusi barang dan layanan.

Selain itu, kerusakan pada fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas pemerintah menjadi ancaman besar yang perlu segera disebutkan diatas

Salah satu faktor penyebab utama banjir pesisir di Jakarta adalah naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global yang terus meningkat.

Secara ilmiah, para ahli berspekulasi bahwa dengan meningkatnya suhu global, udara laut akan terus naik dan menyebabkan kawasan pesisir di Jakarta semakin terancam.

Hal ini diperburuk dengan faktor-faktor lain seperti deforestasi, penggundulan hutan mangrove, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Akibatnya, tidak hanya air laut yang meluap, namun juga aliran air dari hujan yang tergena

Untuk menghadapi potensi bencana ini, berbagai upaya mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait.

Salah satunya adalah pembangunan tanggul dan sistem peringatan dini yang lebih canggih untuk memberikan informasi secara tepat waktu kepada masyarakat.

Upaya normalisasi sungai dan pembangunan waduk juga dilakukan untuk menampung air hujan dan mengurangi penampungan di daerah pesisir.

Pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan juga menjadi perhatian, termasuk perbaikan drainase dan penanaman vegetasi di sepanjang pesisir untuk menyerap udara dan mencegah erosi.

Daftar Lokasi Dilanda Banjir Rob di Jakarta Hari Ini

Daftar Lokasi Dilanda Banjir Rob di Jakarta Hari Ini

Banjir rob di Muara Angke beberapa waktu lalu (Daftar Lokasi Dilanda Banjir Rob di Jakarta Hari Ini)

Banjir Rob Menggenangi Wilayah di Jakarta Utara, 8 RT dan 1 Jalan Terendam
Jakarta Utara – Banjir akibat luapan air laut (rob) kembali terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta Utara.

Selain menggenangi kawasan Muara Angke, banjir rob juga melanda delapan wilayah rukun tetangga (RT) dan

satu ruas jalan, menyebabkan terhambatnya aktivitas warga dan lalu lintas di area tersebut.

Menurut data yang diterima dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta, genangan air akibat Dilanda banjir rob di Jakarta Utara

mengalami peningkatan. Dari awalnya hanya melanda dua RT, kini jumlahnya bertambah menjadi

delapan RT, yang setara dengan 0,026% dari total 30.772 RT yang ada di DKI Jakarta. Selain itu, satu ruas

jalan juga terendam banjir rob, seperti yang dilaporkan pada Jumat (13/12/2024).

Kepulauan Seribu Terdampak Banjir Rob dengan Ketinggian 25 cm
Banjir rob juga melanda wilayah Kepulauan Seribu, dengan tiga RT di tiga kelurahan yang terendam.

Genangan air di kawasan tersebut mencapai ketinggian 25 cm. Laporan ini disampaikan oleh BPBD DKI Jakarta pada pukul 11.00 WIB.

Berikut wilayah di Jakut terdampak banjir rob:

Jakut (5 RT)
– Kelurahan Marunda sebanyak 2 RT dengan ketinggian 10 cm
– Kelurahan Pluit sebanyak 3 RT dengan ketinggian 30-60 cm

Kepulauan Seribu (3 RT)
– Kelurahan Pulau Kelapa sebanyak 1 RT dengan ketinggian 25 cm
– Kelurahan Pulau Panggang sebanyak 1 RT dengan ketinggian 20 cm

Jalan Tergenang:
– Jalan RE Martadinata RT 01 RW 12 (depan JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakut dengan ketinggian 10 cm

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait kemungkinan banjir pesisir (rob) pada periode 11-20 Desember 2024.

Fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase Bulan Baru dapat menyebabkan kenaikan

ketinggian air laut, berpotensi memperburuk banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta.

Fenomena pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan pada status Bahaya/Siaga 1 pada Jumat (13/12) pukul 07.00 WIB.

Kondisi ini mengakibatkan beberapa wilayah di DKI Jakarta mengalami genangan air.

BPBD DKI Jakarta terus memantau kondisi genangan di seluruh wilayah dan berkoordinasi dengan Dinas

SDA, Dinas Bina Marga, serta Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan dan memastikan saluran air berfungsi baik.

Penanganan genangan ditargetkan selesai segera dengan bantuan para lurah dan camat setempat.

Sebelumnya diberitakan, banjir rob kembali terjadi di kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakut. Banjir rob mulai meninggi pada pagi tadi.

Banjir rob di Muara Angke. Dari jam 06.00 WIB udah mulai naik. Puncak naiknya di jam 08.00 WIB,” kata seorang warga bernama Nahari saat dihubungi, Jumat (13/12).

Dari video yang diunggah Nahari di akun Instagram miliknya, @nahariiii_, terlihat tinggi banjir rob sekitar 30-40 cm atau setinggi lutut orang dewasa.

 

Exit mobile version