Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk, Istri Curigai Seorang Tetangga
Bekasi – Kematian aktor Sandy Permana akibat penusukan pada Minggu (12/1/2025) pagi mengejutkan banyak pihak. Ade Andriani, istri almarhum, mengungkapkan kecurigaannya terhadap seorang tetangganya. Ia menduga peristiwa tragis tersebut memiliki kaitan dengan konflik antara suaminya dan tetangga yang sempat terjadi beberapa saat sebelum kejadian.
Menurut keterangan Ade, pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB, Sandy sedang mengantar makanan ayam ke belakang rumah. Saat itu, ia mendapati tetangganya tengah memangkas pohon. Diduga terjadi perdebatan antara Sandy dan tetangganya tersebut.
Setiap pagi, biasanya saya dan suami mengantar makanan ayam bersama. Namun pagi itu, saya tidak ikut. Tidak lama kemudian, saya mendengar kabar dari warga bahwa suami saya cekcok dengan tetangga,” jelas Ade saat ditemui di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Senin (13/1/2025).
Ade mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti isi perdebatan, namun ia meyakini konflik itu berujung pada peristiwa tragis yang merenggut nyawa suaminya.
Ketegangan Lama yang Memuncak
Ade juga mengungkapkan bahwa hubungan keluarganya dengan tetangganya tersebut sudah lama tidak harmonis. Ia menceritakan kejadian beberapa minggu sebelumnya, ketika ia dan anak-anak melintasi depan rumah tetangganya yang sedang memangkas pohon.
Saya sempat menegur, ‘Pelan-pelan dong, kalau kena orang bagaimana?’ Tapi dia hanya melotot tanpa menjawab apa pun. Sikap itu membuat saya tidak nyaman,” kata Ade.
Ade juga mengingat insiden dalam rapat RT yang terjadi pada Oktober 2024. Dalam rapat tersebut, suaminya dan tetangganya berselisih pendapat mengenai peraturan terkait minuman keras (miras).
“Saat itu, suami saya dengan tegas menolak kebijakan yang memperbolehkan miras. Sementara, tetangga itu menunjukkan ketidaksetujuannya. Saya merasa ada kaitan antara perdebatan ini dan kejadian sekarang,” lanjutnya.
Pengakuan Terakhir yang Mengungkap Petunjuk
Sebelum meninggal, Sandy Permana sempat mencari pertolongan ke warga sekitar meskipun dalam kondisi kritis dan berlumuran darah. Dalam keadaan tersebut, ia sempat menyebutkan nama seseorang yang diduga sebagai pelaku penusukan.
“Dia berjalan dengan tubuh penuh darah, meminta bantuan kepada warga, dan terus menyebut nama tetangga kami sebagai pelaku,” ungkap Ade.
Hingga saat ini, terduga pelaku penusukan dilaporkan melarikan diri. Aparat kepolisian masih melakukan pengejaran dan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan fakta dan motif di balik kejadian ini.
Ade berharap pelaku segera ditangkap, sehingga keadilan bagi suaminya dapat ditegakkan. Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.