March 18, 2025
Home » Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang
Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang

Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang

Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang

MAMASA – Satu dari dua korban yang dilaporkan hilang akibat banjir bah di Mamasa, Sulawesi Barat, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim Basarnas gabungan. Korban yang ditemukan adalah Daktu Lakbi (64), seorang nenek yang terseret arus saat sedang mandi di sungai bersama cucunya, Aprilia (5).

Jenazah Daktu Lakbi ditemukan dalam kondisi terlentang di sela-sela batu di Muara Sungai Talambai, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa. Penemuan ini dilakukan setelah tim penyelamat melakukan pemantauan melalui drone thermal, yang membantu mendeteksi keberadaan korban di area yang sulit dijangkau.

Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang
Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang

Petugas melakukan pemantauan lewat udara menggunakan drone thermal dan berhasil menemukan korban atas nama Daktu Lakbi (64),” ujar Kepala Kantor Basarnas Sulawesi Barat, Mahmud, Senin (17/3/2025).

Setelah ditemukan, jenazah Daktu Lakbi langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Mamasa, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa.

Nenek Korban Banjir Bah di Mamasa Ditemukan, Cucunya Masih Hilang

Meski satu korban telah ditemukan, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan Aprilia (5), cucu dari Daktu Lakbi, yang hingga saat ini masih hilang. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan setempat terus berupaya memperluas pencarian dengan berbagai metode.

Metode pencarian yang dilakukan meliputi:

  1. Penyisiran sungai secara manual – Tim menyusuri sepanjang tepian sungai dengan berjalan kaki untuk mencari kemungkinan korban tersangkut di bebatuan atau ranting kayu.
  2. Penggunaan drone thermal – Teknologi ini sangat membantu dalam melacak keberadaan korban, terutama di area yang sulit dijangkau oleh petugas.
  3. Penyelaman di beberapa titik strategis – Jika memungkinkan dan arus sungai tidak terlalu deras, tim penyelam akan turun untuk mengecek area yang dicurigai.
  4. Koordinasi dengan masyarakat setempat – Warga sekitar diminta untuk memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

“Proses pencarian korban yang masih tersisa yakni Aprilia (5) akan dilanjutkan esok hari dengan memperluas area pencarian,” jelas Mahmud.

Tim penyelamat berharap cuaca tetap bersahabat agar proses pencarian bisa berjalan lebih efektif dan korban segera ditemukan. Hingga saat ini, hujan yang turun sesekali masih menjadi tantangan utama dalam operasi penyelamatan.

Kronologi Kejadian Banjir Bah di Mamasa

Bencana ini terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025, ketika Daktu Lakbi dan cucunya, Aprilia, tengah mandi di Sungai Talambai.

Tanpa peringatan, air sungai tiba-tiba meluap, membawa arus deras yang langsung menyeret keduanya.

Fenomena banjir bah seperti ini sering terjadi di wilayah Mamasa, terutama pada musim hujan. Air yang awalnya tenang dapat berubah menjadi deras dalam waktu singkat akibat tingginya curah hujan di daerah hulu sungai.

Beberapa saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian sempat melihat arus sungai berubah secara drastis dalam hitungan menit.

Namun, karena peristiwa ini terjadi begitu cepat, warga sekitar tidak sempat memberikan pertolongan kepada Daktu Lakbi dan Aprilia yang sudah terseret arus.

Kami melihat air tiba-tiba naik dengan sangat cepat. Tidak ada hujan di sini, tetapi mungkin di bagian hulu sudah hujan deras sebelumnya,” kata salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Tantangan Tim Basarnas dalam Operasi Pencarian

Proses pencarian korban banjir bah ini menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah arus sungai yang deras, yang membuat tim penyelamat sulit untuk langsung turun ke air dalam pencarian awal.

Baca juga:Baru Terisi 80 Persen, Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 17 April 2025

Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga memperlambat operasi pencarian. Hujan deras yang turun di beberapa waktu menyebabkan debit air meningkat kembali, sehingga pencarian melalui metode penyelaman sering kali harus ditunda demi keselamatan tim penyelamat.

Namun, dengan bantuan teknologi drone thermal, Basarnas dapat mendeteksi keberadaan korban lebih cepat tanpa harus langsung turun ke sungai.

Drone ini mampu menangkap perubahan suhu di sekitar area pencarian, sehingga lebih efektif dalam menemukan objek yang mencurigakan di air maupun di daratan.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat

Keluarga Daktu Lakbi dan Aprilia masih berharap agar Aprilia dapat ditemukan dalam kondisi apa pun. Suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban, tetapi mereka tetap berharap yang terbaik.

Kami hanya bisa berdoa agar Aprilia segera ditemukan. Kami sangat berterima kasih kepada tim penyelamat yang terus berusaha mencarinya,” ujar salah satu anggota keluarga.

Warga sekitar juga turut membantu pencarian dengan memberikan informasi mengenai arus sungai dan area-area yang berpotensi menjadi tempat korban tersangkut.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Mamasa melalui BPBD telah menyiapkan bantuan psikososial bagi keluarga

korban, terutama untuk memberikan dukungan moral kepada mereka yang kehilangan orang terkasih akibat bencana ini.

Peringatan dan Langkah Pencegahan Banjir Bah

Banjir bah sering kali terjadi secara mendadak, terutama di daerah yang memiliki aliran sungai besar. Untuk mencegah kejadian serupa, warga di sekitar sungai diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan debit air yang tiba-tiba meningkat.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko banjir bah, antara lain:

  1. Memonitor kondisi sungai – Jika air mulai naik dengan cepat meskipun tidak hujan di sekitar, kemungkinan terjadi hujan deras di bagian hulu.
  2. Menghindari aktivitas di sungai saat musim hujan – Mandi, mencuci, atau beraktivitas di sekitar sungai sebaiknya dihindari saat musim hujan tiba.
  3. Membuat jalur evakuasi yang jelas – Jika terjadi banjir mendadak, warga harus tahu ke mana mereka harus berlari untuk menyelamatkan diri.
  4. Memanfaatkan teknologi peringatan dini – Pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan sensor air atau informasi dari BMKG untuk mengetahui potensi banjir bah lebih awal.

Kesimpulan

Bencana banjir bah yang terjadi di Mamasa telah menelan korban jiwa, dengan satu korban telah ditemukan

dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian. Tim penyelamat terus berupaya memperluas area pencarian dengan harapan Aprilia segera ditemukan.

Fenomena banjir bah yang datang secara tiba-tiba ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada

terhadap cuaca ekstrem dan perubahan lingkungan. Upaya mitigasi serta kesadaran akan bahaya banjir perlu ditingkatkan agar kejadian serupa tidak kembali menimbulkan korban jiwa.

Pemerintah daerah dan Basarnas tetap bekerja sama dalam menangani situasi ini, sementara keluarga

korban dan masyarakat setempat masih berharap yang terbaik bagi Aprilia. Semoga pencarian dapat segera membuahkan hasil dan korban yang hilang segera ditemukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda bukan Robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.