July 16, 2025
Home ยป Ular Sanca 1.5 Meter Bikin Panik Pemilik Warung di Bogor, Damkar Evakuasi
Ular Sanca 1.5 Meter Bikin Panik Pemilik Warung di Bogor, Damkar Evakuasi

Ular Sanca 1.5 Meter Bikin Panik Pemilik Warung di Bogor, Damkar Evakuasi

Ular Sanca 1.5 Meter Bikin Panik Pemilik Warung di Bogor, Damkar Evakuasi

Sebuah warung makan di kawasan Bogor mendadak jadi pusat perhatian warga setelah ditemukan seekor ular sanca sepanjang 1,5 meter di bagian

belakang bangunan. Kejadian ini sontak membuat panik pemilik warung dan pelanggan yang sedang beraktivitas di lokasi. Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Bogor segera turun tangan untuk mengevakuasi hewan melata tersebut.

Ular Sanca 1.5 Meter Bikin Panik Pemilik Warung di Bogor, Damkar Evakuasi

Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 08.30 WIB di sebuah warung makan di daerah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Saat itu

pemilik warung, Ibu Siti (45), sedang membuka usaha dan membersihkan bagian dapur belakang. Tanpa disangka, ia melihat gerakan mencurigakan di dekat tumpukan kardus.

“Saya kira itu tali atau selang gas, tapi kok gerak. Begitu saya lihat lebih dekat, ternyata ular besar! Saya langsung teriak dan keluar,” ungkap Ibu Siti saat ditemui.

Teriakan sang pemilik warung sontak mengundang perhatian warga sekitar. Beberapa orang mencoba melihat ke dalam, namun tak berani menangani langsung karena ukuran ular yang cukup besar.

Damkar Terjun ke Lokasi

Setelah menerima laporan warga melalui call center, Tim Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor segera diterjunkan ke lokasi.

Tim tiba sekitar 15 menit kemudian dengan perlengkapan lengkap, termasuk alat penjepit ular dan karung evakuasi.

“Ular sanca itu bersembunyi di balik tumpukan barang di dapur. Ukurannya sekitar 1,5 meter dan kondisinya cukup agresif saat kami dekati,” ujar Komandan Regu Damkar, Dedi Santosa.

Evakuasi berlangsung sekitar 10 menit. Tim Damkar berhasil menangkap ular dengan aman tanpa menimbulkan luka pada warga maupun kerusakan di warung.

Ular tersebut kemudian dimasukkan ke dalam karung khusus dan diamankan untuk selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Ular Masuk dari Area Kebun Belakang

Menurut hasil pengamatan sementara, ular sanca tersebut kemungkinan besar masuk dari area kebun kosong yang berada di belakang warung.

Kebun tersebut memang belum dibersihkan dan banyak semak tinggi, yang menjadi habitat potensial bagi reptil liar.

“Sudah beberapa kali warga melihat ular kecil lewat di situ, tapi baru kali ini ada yang sebesar ini masuk ke dalam rumah warga,” kata Pak Wawan, ketua RT setempat.

Damkar mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama di musim kemarau seperti sekarang, ketika hewan liar lebih aktif mencari tempat yang sejuk atau sumber air.

Respons dan Kekhawatiran Warga

Kejadian ini membuat warga sekitar cukup khawatir. Banyak yang mempertanyakan keamanan lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak dan pemilik warung lainnya. Ibu Siti sendiri mengaku masih trauma.

“Saya jadi takut mau buka warung sendirian. Semoga pemerintah bisa bantu bersihin area belakang biar nggak jadi sarang ular,” katanya.

Beberapa warga pun mulai membersihkan pekarangan rumah dan menutup celah-celah yang bisa menjadi jalur masuk hewan melata. Sosialisasi tentang penanganan hewan liar pun mulai digalakkan oleh pihak kelurahan.

Imbauan Damkar dan Pemerintah Setempat

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor mengingatkan warga agar tidak panik saat menemukan hewan liar seperti ular, dan segera melapor ke pihak berwenang.

Jangan mencoba menangkap ular sendiri tanpa pelatihan atau alat yang memadai karena bisa membahayakan diri.

Selain itu, pemerintah setempat berencana mengadakan penyemprotan dan pembersihan semak-semak di sekitar wilayah padat penduduk sebagai langkah pencegahan.

“Kami minta kerja sama warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ular masuk bukan hanya karena insting, tapi karena habitat mereka terganggu dan mencari tempat baru,” ujar Lurah Tanah Sareal.


Kejadian ular masuk rumah memang bukan hal baru, namun tetap menjadi ancaman jika tidak ditangani dengan baik.

Sinergi antara warga, pemerintah, dan petugas damkar menjadi kunci dalam menjaga keamanan lingkungan dari gangguan hewan liar seperti ini.

Baca juga: Maluku Selatan Diguncang Lindu M6.9, Suasana Panik Menyelimuti Tanimbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda bukan Robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.