Maluku Selatan Diguncang Lindu M6.9, Suasana Panik Menyelimuti Tanimbar
Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6.9 mengguncang wilayah Tanimbar, Maluku, pada Senin dini hari waktu setempat.
Guncangan kuat ini dirasakan di beberapa wilayah sekitar, termasuk Saumlaki dan pulau-pulau di sekitarnya. Warga dilaporkan panik dan berhamburan keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Meski tidak menimbulkan tsunami, gempa ini cukup mengagetkan masyarakat yang tengah beristirahat.
Maluku Selatan Diguncang Lindu M6.9, Suasana Panik Menyelimuti Tanimbar
Menurut data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 01.34 WIB dengan titik episentrum di koordinat 7.25 LS dan 130.18 BT.
Lokasinya berada di laut, sekitar 154 kilometer tenggara Maluku Tenggara Barat, dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut. Meski berada di laut, tidak ada potensi tsunami yang terdeteksi berdasarkan hasil pemodelan.
Reaksi dan Kepanikan Warga
Di beberapa wilayah seperti Saumlaki dan sekitarnya, guncangan terasa cukup kuat hingga membuat warga terbangun dari tidur mereka. Banyak warga bergegas keluar rumah karena takut terjadi gempa susulan atau bangunan runtuh.
Beberapa warga bahkan mengungsi ke area lapangan terbuka dan menjauhi bangunan tinggi. Mereka mengaku trauma, mengingat gempa besar yang pernah terjadi sebelumnya di wilayah timur Indonesia.
Hingga pagi hari, sejumlah warga masih memilih bertahan di luar rumah sambil menunggu situasi benar-benar aman.
Respons Pemerintah Daerah dan Tim Tanggap Darurat
Pemerintah daerah bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Maluku langsung bergerak cepat melakukan pemantauan dan asesmen di lapangan.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa, namun tim masih terus melakukan pendataan, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Tim tanggap darurat juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Pemerintah menyiapkan posko darurat dan menyalurkan logistik dasar seperti selimut, makanan ringan, dan air bersih bagi warga yang mengungsi.
Tidak Ada Potensi Tsunami, Tapi Tetap Waspada
Meskipun BMKG memastikan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami, masyarakat di daerah pesisir tetap diminta untuk tidak kembali ke rumah dalam waktu dekat jika struktur bangunan tidak aman.
BMKG juga mengingatkan agar warga tidak terpengaruh oleh isu-isu hoaks yang menyebar di media sosial terkait tsunami.
Para ahli seismologi menekankan pentingnya pemahaman masyarakat akan mitigasi bencana, terutama di wilayah rawan gempa seperti Maluku.
Simulasi evakuasi dan edukasi kebencanaan harus lebih rutin dilakukan oleh pemerintah setempat agar masyarakat lebih siap saat bencana datang tiba-tiba.
Aktivitas Seismik di Maluku dan Sekitarnya
Wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Maluku dan Papua, dikenal sebagai kawasan aktif secara tektonik karena berada di zona pertemuan tiga lempeng besar: Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia.
Hal ini membuat wilayah tersebut rentan terhadap gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik.
Dalam sejarahnya, gempa besar sering melanda kawasan ini. Oleh karena itu, BMKG terus memperkuat jaringan monitoring dan sistem peringatan dini di kawasan timur Indonesia agar dapat memberikan informasi lebih cepat dan akurat kepada masyarakat.
Kesimpulan dan Imbauan untuk Tetap Siaga
Gempa M6.9 yang mengguncang Tanimbar menjadi pengingat bahwa Indonesia masih harus memperkuat sistem mitigasi dan kesadaran publik akan bencana.
Meski tidak menimbulkan tsunami atau kerusakan besar sejauh ini, gempa tersebut cukup mengganggu aktivitas warga dan menimbulkan trauma.
Baca juga: Riza Chalid Susul Anaknya Jadi Tersangka Korupsi Kasus Minyak Mentah