Site icon TARGETINNGID | Berita Viral Paling Hot Di Dunia Maya Hanya Disini!

Nyosor Cium Jin BTS, Perempuan 50 Tahun Asal Jepang Tersangka

bb20509e-20a0-4f51-8379-39a13048cecd

Nyosor Cium Jin BTS, Perempuan 50 Tahun Asal Jepang Tersangka

Menurut laporan dari Korea JoongAng Daily, dikutip pada Jumat (28/2), seorang wanita berusia 50 tahun asal Jepang ditetapkan sebagai tersangka setelah melakukan aksi tidak pantas terhadap Kim Seok-jin saat event berlangsung. Insiden ini terjadi pada 13 Juni 2024 dalam acara Festa, yang menjadi momen spesial karena merupakan ajang pertemuan pertama Jin dengan para penggemar setelah menyelesaikan wajib militer.

Kronologi Kejadian di Acara Festa 2024

Nyosor Cium Jin BTS, Perempuan 50 Tahun Asal Jepang Tersangka

Acara Festa merupakan acara tahunan BTS yang mempertemukan para penggemar dengan idolanya dalam suasana hangat. Pada edisi 2024, Jin memberikan pelukan kepada 1.000 penggemar yang beruntung sebagai bagian dari kegembiraan menyambut kembalinya dia setelah bertugas di militer. Sayangnya, di tengah interaksi penuh emosional ini, muncul insiden tak terduga.

Seorang penggemar perempuan mendadak melakukan aksi yang melanggar batas privasi dengan mencoba mencium Jin tanpa izin. Tindakan ini mengundang kecaman dari banyak pihak, termasuk sesama ARMY yang melihatnya sebagai pelecehan. Insiden tersebut memicu laporan ke Layanan Sipil Nasional pada 14 Juni 2024 dan menjadi perhatian serius kepolisian Korea Selatan.

Penyidikan Panjang hingga Bantuan Interpol

Setelah laporan diterima, Kantor Polisi Songpa segera melakukan penyelidikan atas kasus ini. Karena tersangka berasal dari luar Korea, pihak berwenang menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasinya. Polisi akhirnya meminta bantuan Interpol pada Juli 2024 untuk mempercepat proses pencarian.

Selama tujuh bulan, penyelidikan berlangsung dengan kerja sama berbagai pihak, termasuk data imigrasi dan rekaman acara yang tersebar di media sosial. Pada akhirnya, pihak berwenang berhasil mengidentifikasi perempuan tersebut sebagai warga negara Jepang berusia 50 tahun. Saat ini, Kantor Polisi Songpa menetapkan wanita itu sebagai tersangka atas tuduhan pelecehan seksual dan telah memintanya untuk melapor. Namun, hingga kini, ia belum memberikan tanggapan terhadap panggilan kepolisian.

Tanggapan dari Pihak Berwenang dan Fans

Pihak kepolisian berencana untuk meminta keterangan dari Jin sebagai korban. Mereka juga menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut privasi dan keselamatan individu, termasuk figur publik seperti Jin BTS.

Dari sisi penggemar, ARMY menyuarakan keprihatinan mereka di berbagai platform sosial media. Mayoritas menyesalkan insiden ini dan menekankan pentingnya menghormati batas pribadi para idola. Mereka juga berharap ada pengamanan lebih ketat dalam acara yang melibatkan interaksi langsung dengan artis, untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Hukum Pelecehan di Korea Selatan

Kasus ini mengacu pada Pasal 11 Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual Korea Selatan, yang mengatur pelecehan seksual di tempat umum. Dalam aturan tersebut, tindakan seperti menyentuh, mencium, atau melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan dapat dikategorikan sebagai pelecehan dan dihukum sesuai hukum yang berlaku.

Hukuman bagi pelanggar bisa berupa denda besar atau bahkan hukuman penjara, tergantung pada tingkat keparahan tindakan yang dilakukan. Jika terbukti bersalah, wanita tersebut bisa menghadapi konsekuensi hukum yang berat, apalagi mengingat besarnya sorotan publik terhadap kasus ini.

Pelajaran dari Kasus Ini

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, baik penggemar maupun penyelenggara acara, tentang pentingnya batasan dalam interaksi dengan idola. Walaupun rasa kagum terhadap selebriti bisa sangat besar, bukan berarti seseorang berhak melakukan tindakan yang melanggar batas privasi atau norma sosial.

Para penyelenggara event juga diharapkan meningkatkan sistem keamanan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan artis serta penggemar. Dari pengamanan lebih ketat hingga aturan interaksi yang jelas, langkah-langkah ini bisa membantu mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.

Dengan berjalannya penyelidikan, publik menunggu tindakan selanjutnya dari pihak kepolisian dan bagaimana kasus ini akan diselesaikan. Yang pasti, insiden ini menjadi pelajaran besar tentang batasan antara kekaguman dan perilaku yang tidak pantas dalam dunia fandom.

Exit mobile version