June 28, 2025
Home » Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih
Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih

Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih

Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi pusat perhatian setelah melontarkan pernyataan tajam terhadap

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melalui akun media sosial pribadinya. Dalam unggahannya

Trump menuduh Khamenei sebagai sosok yang “tak tahu terima kasih” setelah munculnya komentar anti-Amerika dari pemimpin Iran tersebut.

Kritik keras ini langsung menyulut reaksi publik, baik dari pendukung maupun penentang Trump, serta menambah panas hubungan

antara kedua negara yang memang sudah tegang dalam beberapa tahun terakhir.

Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih
Trump Meledak di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Terima Kasih

Latar Belakang Ketegangan

Pernyataan Khamenei yang memicu reaksi Trump datang dalam pidato publiknya, di mana ia menyinggung peran

Amerika Serikat dalam konflik regional serta menyebut AS sebagai “sumber utama kekacauan di Timur Tengah.

Pernyataan tersebut tidak menyebut nama Trump secara langsung, namun menyinggung kebijakan luar negeri AS selama masa kepemimpinannya.

Trump, yang dikenal tidak pernah tinggal diam ketika dikritik, langsung menanggapi melalui media sosial platform Truth Social.

Ia menyebut Khamenei sebagai pemimpin yang “tidak tahu diri” dan “tidak tahu terima kasih” atas sejumlah langkah yang menurutnya justru menguntungkan Iran pada masa lalu.

Isi Pernyataan Trump di Media Sosial

Dalam unggahannya, Trump menulis:

“Khamenei seharusnya berterima kasih atas apa yang saya lakukan untuk menahan konflik di wilayahnya. Tapi seperti biasa

dia hanya tahu cara menyalahkan AS dan memprovokasi. Tidak tahu terima kasih.”

Ia juga menambahkan bahwa jika terpilih kembali sebagai presiden, kebijakannya terhadap Iran akan jauh lebih tegas.

Trump menuding pemerintahan Biden saat ini terlalu lunak terhadap Teheran dan membiarkan Iran terus memperluas pengaruhnya di Timur Tengah.

Reaksi dari Berbagai Pihak

Pernyataan Trump memicu beragam reaksi. Di kalangan Republikan, sebagian besar mendukung sikap kerasnya terhadap Iran

menyebutnya sebagai bentuk ketegasan yang diperlukan dalam diplomasi internasional. Mereka juga menyoroti bagaimana Trump

selama masa jabatannya berhasil menekan Iran lewat sanksi ekonomi dan pembatalan kesepakatan nuklir (JCPOA).

Namun, di sisi lain, para analis hubungan internasional dan sejumlah tokoh Partai Demokrat menilai komentar Trump sebagai

tindakan yang memperkeruh suasana, terutama di tengah upaya diplomatik yang sedang dilakukan pemerintahan saat ini.

Konteks Sejarah Hubungan Trump dan Iran

Sejak menjabat sebagai Presiden pada 2017, Trump memiliki hubungan yang panas dengan Iran. Ia menarik AS keluar dari perjanjian nuklir

yang ditandatangani pada 2015 di era Obama dan memberlakukan sanksi ekonomi keras yang melumpuhkan ekonomi Iran.

Pada awal 2020, Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, tokoh militer penting Iran, yang semakin meningkatkan tensi.

Namun di sisi lain, Trump juga mengklaim bahwa selama masa pemerintahannya, tidak ada perang besar yang meletus antara AS dan Iran—sebuah argumen yang ia pakai untuk menunjukkan bahwa kebijakannya berhasil “menjaga stabilitas.”

Potensi Dampak Politik

Pernyataan keras Trump terhadap Khamenei muncul di tengah suhu politik yang meningkat menjelang pemilu presiden AS 2024.

Banyak pengamat menilai bahwa komentar seperti ini bukan hanya ditujukan untuk Iran, tapi juga sebagai bagian dari strategi

Trump untuk mengukuhkan citranya sebagai pemimpin tegas dalam isu keamanan dan politik luar negeri.

Sementara itu, Gedung Putih belum memberikan respons resmi terhadap komentar Trump. Namun, beberapa pejabat anonim

menyebut bahwa sikap tersebut tidak membantu dalam membangun dialog yang konstruktif antara Washington dan Teheran.

Penutup: Retorika Panas, Dampak Nyata?

Unggahan Trump yang menyebut Khamenei tidak tahu terima kasih menegaskan kembali gaya komunikasinya yang frontal dan langsung, yang kerap memicu kontroversi.

Di sisi lain, komentar tersebut mencerminkan betapa rumit dan rentannya hubungan antara Amerika Serikat dan Iran.

Dengan pemilu AS yang semakin dekat dan situasi geopolitik yang dinamis, retorika seperti ini bisa memiliki dampak lebih luas—baik secara diplomatik maupun politik domestik di AS.

Baca juga: Keponakan Luhut Jadi Komisaris Perusahaan Raam Punjabi, Ario Bayu Dirut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda bukan Robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.