
AS Resmi Luncurkan Serangan Rudal ke Situs Nuklir Iran
Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Amerika Serikat (AS) secara resmi meluncurkan
serangan rudal presisi ke beberapa situs nuklir milik Iran pada Jumat dini hari waktu setempat.
Serangan ini diklaim sebagai respons atas meningkatnya ancaman dari program nuklir Iran yang dinilai telah melewati batas toleransi komunitas internasional.
Langkah agresif ini memicu kekhawatiran global akan potensi konflik yang lebih luas, mengingat hubungan antara kedua negara sudah lama berada dalam kondisi tegang.
PBB dan sejumlah negara di Eropa langsung menyerukan penahanan diri dan diplomasi damai, sementara pemerintah Iran menyatakan siap membalas tindakan yang mereka sebut sebagai “agresi terang-terangan.”
AS Resmi Luncurkan Serangan Rudal ke Situs Nuklir Iran
Menurut pernyataan resmi dari Departemen Pertahanan AS (Pentagon), serangan dilakukan sekitar pukul 02.30 waktu Iran.
Target utama adalah beberapa fasilitas nuklir yang diyakini sebagai tempat pengayaan uranium tingkat tinggi, termasuk situs di Natanz dan Arak.
Serangan menggunakan rudal jelajah Tomahawk yang diluncurkan dari kapal perang AS di kawasan Teluk Persia.
Pentagon mengklaim bahwa serangan ini telah berhasil “melumpuhkan sejumlah infrastruktur penting” tanpa menargetkan warga sipil.
Presiden AS dalam pernyataan persnya menyatakan bahwa langkah ini diambil setelah berbagai
peringatan diplomatik dan intelijen yang menunjukkan bahwa Iran sedang mempercepat pengembangan
senjata nuklir, yang menurut AS melanggar kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) yang telah ditinggalkan sepihak oleh pemerintahan sebelumnya.
Reaksi dari Iran: Kecaman dan Ancaman Balasan
Pemerintah Iran merespons cepat serangan ini dengan kecaman keras. Juru bicara Kementerian Luar
Negeri Iran menyebut aksi militer AS sebagai “pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional
Iran mengklaim bahwa fasilitas yang diserang merupakan instalasi sipil dan bahwa AS telah “menyerang rakyat Iran secara tidak langsung.”
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidato singkatnya menyatakan bahwa “tindakan
pengecut ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” dan berjanji bahwa balasan akan datang di waktu dan tempat yang tidak terduga.
Militer Iran juga telah meningkatkan status siaga nasional dan memobilisasi pasukan di sekitar wilayah perbatasan dan pangkalan udara strategis.
Respon Dunia Internasional: Seruan Damai dan Kekhawatiran Global
Dampak dari serangan ini segera terasa di panggung global. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres
menyerukan kedua belah pihak untuk segera menahan diri dan kembali ke meja perundingan.
Negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok mengecam langkah militer AS, menyebutnya sebagai eskalasi
berbahaya yang dapat menghancurkan stabilitas kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, negara-negara sekutu AS seperti Inggris dan Prancis menyatakan keprihatinan mendalam
namun tetap menekankan pentingnya mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Uni Eropa bahkan mengusulkan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB guna membahas situasi tersebut dan mencegah konflik yang lebih luas.
Situasi di Lapangan: Ketakutan dan Kesiagaan
Di Iran, warga di beberapa kota besar seperti Teheran, Isfahan, dan Shiraz dilaporkan panik dan mulai melakukan pembelian kebutuhan pokok.
Suasana di jalanan mencekam, dengan aparat keamanan terlihat memperketat penjagaan di titik-titik vital.
Di sisi lain, pasukan AS di kawasan Timur Tengah, terutama yang berada di Irak dan Suriah, juga telah meningkatkan
tingkat kewaspadaan menghadapi kemungkinan serangan balasan dari kelompok milisi pro-Iran.
Bursa saham global pun merespons negatif atas peristiwa ini. Harga minyak dunia melonjak hingga lebih dari 4% hanya
dalam beberapa jam setelah kabar serangan dikonfirmasi, menandakan kekhawatiran pasar terhadap krisis energi jika konflik meluas.
Pengaruh terhadap Politik Domestik dan Pemilu AS
Serangan ini juga menjadi perbincangan hangat di dalam negeri AS.
Sejumlah politisi dari Partai Demokrat mengkritik keputusan Presiden yang dinilai tidak dikonsultasikan secara luas dengan Kongres
sementara pendukung dari Partai Republik menyambut tindakan tegas tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap kepentingan nasional AS.
Dengan tahun pemilu yang semakin dekat, langkah ini diperkirakan akan mempengaruhi
citra kepemimpinan dan kebijakan luar negeri pemerintahan saat ini, baik dalam debat politik maupun dalam persepsi publik.
Baca juga:Turki Sebut Israel Timur Tengah Menuju ‘Bencana Total
Penutup: Dunia di Ambang Ketegangan Baru?
Serangan rudal AS ke situs nuklir Iran menandai eskalasi serius dalam hubungan kedua negara
sekaligus menciptakan ketegangan geopolitik yang dapat berdampak luas secara global.