
Tampang Si Bolang Jambret Sadis yang Tewaskan Emak-emak di Ciputat
Tangerang Selatan – Polisi menetapkan pria berinisial F alias Bolang sebagai tersangka dalam kasus penjambretan sadis yang mengakibatkan emak-emak berinisial WSA tewas tersungkur di Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.
Dari foto yang diterima detikcom, terlihat Bolang mengenakan kaus berwarna hitam. Saat ini, ia telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
“Sudah jadi tersangka. Sangkaan Pasal 365 KUHP,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

Sehari Beraksi Tiga Kali
Polisi mengungkap bahwa Bolang tidak hanya melakukan aksi jambret yang menyebabkan korban WSA meninggal dunia, tetapi juga telah beraksi tiga kali dalam sehari.
“Iya betul (beraksi tiga kali dalam sehari),” kata Kanit 5 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Adam saat dihubungi wartawan, Kamis (20/2).
Aksi pertama terjadi pada Sabtu (15/2), pukul 08.30 WIB, di Jalan Maruga Raya, Serua, Ciputat, Tangsel. Dalam aksi ini, korban WSA kehilangan nyawanya akibat penjambretan yang dilakukan oleh pelaku.
Setengah jam kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, aksi penjambretan kembali terjadi di Jalan Serua Raya, tepatnya di depan Masjid Nurul Falah, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Korban kali ini adalah seorang wanita berinisial SGS, warga Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.
Selanjutnya, pada pukul 15.40 WIB, aksi penjambretan terjadi di Jalan Villa Dago Tol, Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel. Korban wanita berinisial NH menjadi sasaran, di mana tasnya berhasil dijambret oleh pelaku.
Aksi Sebelumnya di Kampus Ciputat
Selain tiga aksi dalam sehari, sehari sebelumnya pada Jumat (14/2), Bolang juga diketahui beraksi di kawasan kampus di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. Dalam kejadian ini, pelaku menjambret ponsel milik seorang korban di lokasi.
Polisi Lakukan Penyelidikan Lebih Lanjut
Polisi saat ini masih mendalami kemungkinan adanya korban lain serta keterlibatan pihak lain dalam aksi kejahatan yang dilakukan Bolang. Kasus ini menjadi sorotan publik karena modus kejahatan yang dilakukan tergolong nekat dan brutal.
Dampak Kriminalitas di Wilayah Ciputat
Maraknya aksi penjambretan di wilayah Ciputat menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, khususnya para perempuan dan lansia yang sering menjadi target utama kejahatan jalanan. Keamanan di wilayah ini semakin dipertanyakan, terutama dengan tingginya angka kejahatan serupa dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak warga yang mengeluhkan kurangnya patroli keamanan, terutama di jalanan yang sering sepi dan minim pengawasan. Sejumlah warga berharap pemerintah daerah serta aparat kepolisian dapat meningkatkan upaya preventif untuk mencegah aksi kriminal di wilayah tersebut.
Menurut salah satu warga Ciputat, Siti, yang sering melintasi Jalan Maruga Raya untuk beraktivitas sehari-hari, kejadian ini membuatnya lebih waspada.
“Saya jadi lebih hati-hati kalau pergi sendiri, terutama di jalan-jalan yang sepi. Semoga aparat kepolisian lebih meningkatkan pengawasan supaya tidak ada korban lagi,” ujar Siti.
BACA JUGA :Ditolak saat Pinjam Uang, Pemuda Nekad Pukul Tukang Las hingga Tewas
Upaya Kepolisian dalam Menekan Kriminalitas Jalanan
Untuk mengantisipasi tindak kejahatan jalanan seperti yang dilakukan oleh Bolang, pihak kepolisian mulai menerapkan beberapa langkah konkret. Salah satunya adalah peningkatan jumlah patroli di daerah rawan kejahatan, terutama pada jam-jam yang sering menjadi waktu beraksi para pelaku kriminal.
Selain itu, kepolisian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam program keamanan lingkungan. Warga diimbau untuk selalu waspada saat bepergian, menghindari membawa barang berharga secara mencolok, dan melaporkan segera apabila melihat aktivitas mencurigakan di sekitar mereka.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Faisal Febrianto menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat.
“Kami akan menindak tegas pelaku kejahatan yang mengancam keselamatan masyarakat. Selain itu, kami juga mengimbau agar warga lebih berhati-hati dan segera melapor jika melihat adanya tindakan mencurigakan di lingkungan mereka,” ujarnya.
Hukuman bagi Pelaku Jambret dengan Kekerasan
Dalam kasus ini, Bolang dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang dapat dikenakan hukuman penjara maksimal 12 tahun. Hukuman ini dinilai cukup berat karena tindakannya mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Beberapa pakar hukum berpendapat bahwa penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan sangat diperlukan untuk memberikan efek jera. Namun, mereka juga menekankan pentingnya pencegahan melalui edukasi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan sosial guna mengurangi angka kejahatan.
Kasus penjambretan yang dilakukan oleh Bolang menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan jalanan. Keberhasilan kepolisian dalam menangkap pelaku diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya pemberantasan kejahatan serupa di wilayah Ciputat dan sekitarnya.
Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan oleh kepolisian semata. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan juga menjadi kunci utama dalam menciptakan wilayah yang lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
Dengan meningkatnya patroli keamanan dan kerja sama antara warga dan aparat kepolisian, diharapkan kasus-kasus penjambretan yang meresahkan ini dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih aman tanpa rasa takut.