
Pengasuh Ponpes Al Khoziny Beberkan Faktor Musala Sidoarjo Roboh
Pengasuh Ponpes Al Khoziny Beberkan Faktor Musala Sidoarjo Roboh
Kejadian ambruknya sebuah musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi perhatian publik. Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga mengundang berbagai pertanyaan terkait faktor penyebab runtuhnya bangunan. Pengasuh Ponpes akhirnya angkat bicara dan memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny Beberkan Faktor Musala Sidoarjo Roboh
Menurut keterangan saksi di lokasi, musala tiba-tiba ambruk ketika sedang tidak digunakan untuk beribadah. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena jamaah dan santri sedang berada di tempat lain. Namun, kerusakan cukup parah terjadi pada struktur bangunan sehingga tidak dapat lagi difungsikan untuk kegiatan ibadah.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar, terutama para wali santri yang menaruh perhatian besar terhadap keselamatan anak-anak mereka di ponpes.
Penjelasan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa faktor utama penyebab musala roboh adalah kondisi bangunan yang sudah tua. Struktur musala disebut telah mengalami keretakan di beberapa bagian dan rapuh dimakan usia. Ditambah lagi, curah hujan tinggi beberapa waktu terakhir memperparah kerusakan pada bagian atap dan dinding.
Beliau menegaskan bahwa pihak pesantren sebenarnya sudah berencana melakukan renovasi, namun musala lebih dulu ambruk sebelum rencana itu terealisasi. Pengasuh juga mengimbau agar semua pihak bersabar dan melihat peristiwa ini sebagai ujian yang harus dihadapi bersama.
Faktor Teknis yang Menjadi Penyebab
Selain faktor usia bangunan, ada beberapa hal teknis lain yang disebut turut mempercepat robohnya musala. Beberapa di antaranya adalah:
-
Kualitas material bangunan yang digunakan puluhan tahun lalu sudah tidak sesuai dengan standar saat ini.
-
Perawatan yang kurang rutin, sehingga retakan kecil tidak segera ditangani dan berkembang menjadi kerusakan besar.
-
Cuaca ekstrem yang mempercepat pelapukan, terutama pada bagian atap.
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan hingga akhirnya membuat struktur musala tidak mampu lagi menahan beban.
Tanggapan Masyarakat dan Wali Santri
Insiden ini tentu memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak pihak merasa bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Beberapa wali santri juga menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung proses pembangunan kembali musala agar santri tetap memiliki tempat ibadah yang layak.
Sebagian masyarakat sekitar bahkan langsung menggalang bantuan untuk memperbaiki musala tersebut. Hal ini menunjukkan adanya rasa gotong royong yang masih kuat dalam kehidupan pesantren.
Upaya Renovasi dan Dukungan Pemerintah
Pihak ponpes saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan bantuan renovasi. Dukungan dari para donatur dan masyarakat juga diharapkan bisa mempercepat pembangunan kembali musala. Targetnya, dalam waktu dekat santri dapat kembali beribadah di tempat yang lebih aman dan nyaman.
Pemerintah daerah Sidoarjo melalui dinas terkait juga menyatakan kesiapannya membantu, baik dalam bentuk material maupun pendampingan teknis pembangunan. Dengan demikian, musala baru nantinya bisa dibangun dengan standar yang lebih kuat dan tahan lama.
Hikmah di Balik Peristiwa
Meski musala ambruk menjadi musibah, pengasuh ponpes mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk mengambil hikmah. Menurut beliau, peristiwa ini bisa menjadi pengingat agar selalu memperhatikan kualitas dan keamanan bangunan yang digunakan untuk kegiatan ibadah maupun pendidikan.
Selain itu, kejadian ini juga memperlihatkan kekompakan masyarakat yang langsung bersatu untuk membantu pesantren. Semangat kebersamaan inilah yang dianggap sebagai pelajaran berharga dari insiden tersebut.
Kesimpulan: Musala Baru untuk Pesantren Lebih Kuat
Ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo memang meninggalkan duka, namun juga memunculkan harapan baru. Dengan adanya perhatian dari pengasuh, wali santri, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan musala yang baru dapat segera terwujud. Bangunan yang lebih kokoh dan modern akan menjadi fasilitas penting bagi santri dalam menjalankan ibadah serta kegiatan keagamaan lainnya.
Baca juga:Keunikan Borobudur Moon Acara Bulanan di Malam Purnama