Airlangga Klaim Konsumsi Masih Moncer: Rohana-Rojali Cuma Isu yang Ditiup-tiup
Airlangga Klaim Konsumsi Masih Moncer: Rohana-Rojali Cuma Isu yang Ditiup-tiup
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kembali menegaskan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi yang kuat.
Di tengah kekhawatiran akan pelemahan daya beli dan munculnya istilah “Rohana-Rojali” (Rombongan Harapan
dan Rombongan Janji Manis) di media sosial, Airlangga menyatakan bahwa isu tersebut hanyalah narasi yang dibesar-besarkan dan tidak berdasar pada data ekonomi yang valid.
Airlangga menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) tetap dominan, bahkan meningkat di beberapa kuartal terakhir. Hal ini, menurut Airlangga, menjadi bukti bahwa masyarakat masih aktif berbelanja dan roda ekonomi tetap berputar.
Ia juga menyebutkan bahwa sektor-sektor seperti makanan dan minuman, ritel, serta transportasi mengalami pertumbuhan yang stabil, menandakan adanya aktivitas ekonomi yang sehat dari sisi konsumsi.
Dalam berbagai kesempatan, terutama di media sosial, istilah “Rohana-Rojali” menjadi sindiran terhadap kondisi
ekonomi yang dianggap penuh harapan dan janji tapi minim realisasi.
Namun, Airlangga menyebut bahwa istilah itu cenderung populis dan tidak mencerminkan kondisi riil.
Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki dasar data yang jelas dalam menyampaikan perkembangan ekonomi.
Menurutnya, kritik tentu sah-sah saja, tetapi harus berdasar pada fakta, bukan semata narasi yang didramatisasi.
Ia menyarankan agar masyarakat tetap kritis tetapi juga objektif dalam menyikapi situasi ekonomi.
Airlangga juga menjelaskan bahwa beberapa indikator penting menunjukkan tren positif. Inflasi, misalnya, masih dalam rentang yang dikendalikan
Bank Indonesia, yaitu di bawah 3%. Di sisi lain, tingkat pengangguran menurun, dan tingkat kemiskinan pun menunjukkan tren penurunan meskipun perlahan.
Sementara itu, pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan
seperti subsidi energi bantuan sosial, serta dukungan terhadap UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.
Meski demikian, Airlangga tidak menutup mata terhadap tantangan eksternal. Gejolak harga pangan dan energi akibat ketidakpastian
global serta perubahan iklim berdampak pada daya beli di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, menurutnya, fondasi ekonomi nasional cukup kuat untuk menghadapi tekanan tersebut.
Ia menambahkan bahwa kebijakan moneter dan fiskal yang sinergis akan terus diperkuat untuk memastikan stabilitas ekonomi dan melindungi kelompok masyarakat rentan.
Menjelang akhir tahun 2025, pemerintah tetap optimistis terhadap capaian ekonomi nasional.
Airlangga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di kisaran 5% meskipun ada perlambatan global.
Ia menekankan pentingnya peran konsumsi masyarakat dan investasi swasta sebagai penggerak utama pertumbuhan.
Pemerintah juga mendorong berbagai proyek strategis nasional dan percepatan transformasi digital serta transisi energi bersih sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga daya saing ekonomi Indonesia.
Pernyataan Airlangga Hartarto yang menyebut konsumsi masyarakat masih moncer dan menyanggah isu “Rohana-Rojali
sebagai narasi yang dilebih-lebihkan menjadi penegasan bahwa pemerintah percaya diri dengan kekuatan ekonomi domestik.
Meski tantangan masih ada, berbagai indikator menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih dalam jalur positif.
Pemerintah pun tetap waspada dan berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan demi kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika
Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika Fenomena bendera…
Pengibaran Bendera One Piece sebagai Ekspresi Sosial, Bukan Makar Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…
Sebabkan Lahan Gambut Terbakar Selama 1 Jam, Pria di Inhu Ditangkap Kebakaran lahan gambut kembali…
Pertamina Pastikan Pasokan BBM di Jember Aman, Antrean SPBU Mulai Terurai Dalam beberapa hari terakhir,…
Pengiriman Sabu 3 Kg via Pikap Sayur ke Kalteng Gagal, Kurir Dijanjikan Rp 240 Juta…
Nekat Palsukan Tes DNA demi Hindari Tunjangan Anak Rp2 Miliar Kasus pemalsuan tes DNA demi…
This website uses cookies.