Kota Medan kembali dilanda banjir besar setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir.
Akibatnya, sedikitnya 10 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter di sejumlah titik. Ribuan rumah terendam, dan sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir di Medan Meluas 10 Kecamatan Terendam Akibat Luapan 3 Sungai
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops BPBD) Kota Medan melaporkan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh luapan tiga sungai besar, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan.
Debit air ketiga sungai tersebut meningkat drastis akibat curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus.
Kondisi geografis Medan yang relatif datar membuat air tidak cepat surut. Selain itu, pendangkalan sungai dan buruknya drainase memperparah situasi.
Dalam beberapa kasus, permukaan air bahkan melampaui tanggul penahan yang seharusnya menjadi benteng utama mencegah banjir.
Daftar Kecamatan Terdampak Paling Parah
Sepuluh kecamatan yang mengalami dampak signifikan antara lain Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Marelan,
Medan Tuntungan, Medan Deli, Medan Area, Medan Sunggal, Medan Petisah, Medan Amplas, dan Medan Helvetia.
Di beberapa titik seperti Medan Johor dan Medan Maimun, banjir merendam rumah hingga setinggi dada orang dewasa.
Aktivitas warga lumpuh total, sekolah diliburkan, dan sejumlah ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan.
Ribuan Warga Mengungsi, Bantuan Darurat Disalurkan
BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan dari PMI telah mengevakuasi lebih dari 3.000 warga ke lokasi pengungsian yang tersebar di masjid
gedung sekolah, dan aula kelurahan. Bantuan logistik seperti makanan siap saji, air mineral, tikar, serta perlengkapan bayi mulai disalurkan sejak dini hari.
Namun, beberapa warga mengaku belum menerima bantuan secara merata. Hal ini disebabkan akses yang terputus akibat arus air yang masih deras di sejumlah lokasi.
Pemerintah Kota Medan meminta kesabaran warga dan memastikan bantuan akan merata dalam waktu dekat.
Akses Jalan Terganggu, Transportasi Publik Lumpuh
Sejumlah ruas jalan protokol di Medan terendam banjir, seperti Jalan Brigjen Katamso, Jalan Sisingamangaraja, dan Jalan Gatot Subroto.
Kemacetan parah tak terhindarkan. Banyak kendaraan mogok karena nekat menerobos genangan air.
Transportasi umum seperti angkot dan bus kota pun mengalami gangguan. Bahkan beberapa trayek dihentikan sementara hingga kondisi dinyatakan aman. Warga diminta mengurangi aktivitas luar rumah dan waspada terhadap bahaya listrik serta aliran air deras.
Pemerintah Kota Medan Siagakan Posko dan Tim Respons Cepat
Wali Kota Medan telah menginstruksikan dinas terkait untuk menyiapkan posko-posko darurat di tiap kecamatan yang terdampak.
Tim tanggap bencana juga disiagakan 24 jam untuk membantu proses evakuasi dan distribusi logistik.
Pemerintah juga meminta bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat guna mempercepat proses penanggulangan. Rencana jangka panjang berupa normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase kota akan menjadi fokus utama setelah banjir surut.
Imbauan dan Antisipasi Warga Medan
BPBD mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk selalu waspada dan bersiap apabila kondisi memburuk.
Selain itu, warga diminta tidak membuang sampah sembarangan ke sungai karena dapat memperparah sumbatan aliran air.
Warga juga diingatkan untuk mematikan listrik di rumah ketika air mulai masuk ke dalam bangunan, guna menghindari risiko tersengat listrik.
Pemerintah mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama mengatasi bencana banjir yang menjadi masalah tahunan di Medan.
Kesimpulan: Perlu Solusi Jangka Panjang
Banjir besar yang kembali melanda Medan menjadi bukti bahwa penanganan infrastruktur kota masih memiliki banyak PR.
Selain penanganan darurat, solusi jangka panjang seperti pengerukan sungai, perbaikan drainase, dan edukasi lingkungan kepada masyarakat sangat diperlukan agar bencana serupa tidak terus terulang setiap tahun.
Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi demi menciptakan Medan yang lebih tangguh menghadapi bencana.
Baca juga: Pabrik Plastik di Cirebon Terbakar, Api Hanguskan Mesin dan Tumpukan Limbah