Regional

Meninggal Dunia Pasien Kritis yang Dirujuk Pakai Perahu Nelayan karena Ambulance Boat Tak Beroperasi

Meninggal Dunia Pasien Kritis yang Dirujuk Pakai Perahu Nelayan karena Ambulance Boat Tak Beroperasi

Sebuah insiden memilukan terjadi di salah satu daerah pesisir Indonesia, ketika seorang pasien dalam kondisi kritis

terpaksa dirujuk ke rumah sakit menggunakan perahu nelayan lantaran ambulance boat milik pemerintah setempat tidak beroperasi.

Akibat keterlambatan penanganan medis, pasien akhirnya dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.

Kejadian ini menyentuh hati publik dan menyoroti persoalan serius dalam sistem transportasi layanan

kesehatan, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang hanya bisa dijangkau melalui jalur laut.

Meninggal Dunia Pasien Kritis yang Dirujuk Pakai Perahu Nelayan karena Ambulance Boat Tak Beroperasi

Perjalanan Darurat yang Berujung Duka

Pasien tersebut awalnya dirawat di puskesmas setempat, namun karena kondisinya semakin memburuk

pihak tenaga kesehatan memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit rujukan yang terletak di daratan utama.

Sayangnya, ketika keluarga meminta bantuan ambulance boat, diketahui bahwa kapal tersebut tidak berfungsi dan sedang dalam kondisi rusak.

Dalam keadaan darurat dan tanpa pilihan lain, pihak keluarga akhirnya menggunakan perahu milik nelayan untuk membawa pasien.

Namun, karena keterbatasan peralatan medis dan lamanya waktu tempuh, pasien tidak mampu bertahan selama perjalanan.

Ia dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di fasilitas kesehatan yang dituju. Kematian ini menjadi tamparan keras bagi penyedia layanan publik di wilayah tersebut.

Respons dari Pihak Keluarga dan Warga Setempat

Pihak keluarga menyampaikan kekecewaan mendalam atas kejadian ini. Mereka menyebut bahwa

jika ambulance boat berfungsi sebagaimana mestinya, besar kemungkinan nyawa pasien masih bisa diselamatkan.

Masyarakat setempat pun turut angkat suara, menilai bahwa kondisi ini mencerminkan buruknya perhatian pemerintah terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil.

Banyak warga mengungkapkan bahwa kejadian semacam ini bukanlah hal baru.

Mereka berharap agar insiden ini menjadi titik balik bagi pemangku kebijakan untuk melakukan evaluasi total dan perbaikan segera.

Keterangan dari Dinas Kesehatan Setempat

Dinas Kesehatan kabupaten tempat kejadian berlangsung memberikan klarifikasi bahwa ambulance boat memang tengah dalam proses perbaikan.

Mereka mengakui bahwa keterbatasan anggaran dan proses administrasi kerap menghambat pemeliharaan fasilitas transportasi kesehatan.

Meski demikian, pihak dinas menyatakan bahwa mereka akan mempercepat perbaikan dan mempertimbangkan penambahan unit baru agar insiden serupa tidak terulang.

Pentingnya Fasilitas Transportasi Medis yang Andal

Transportasi medis merupakan bagian penting dari sistem layanan kesehatan, terutama di wilayah kepulauan dan pesisir yang tidak memiliki akses langsung ke jalan raya. Ambulance boat menjadi satu-satunya harapan bagi banyak warga untuk mendapatkan pertolongan medis lanjutan. Ketidaktersediaannya dapat berarti hilangnya nyawa, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Para pemerhati kesehatan masyarakat menegaskan bahwa penyediaan dan pemeliharaan armada transportasi medis harus menjadi prioritas, bukan sekadar pelengkap. Mereka juga menyoroti pentingnya pelatihan tenaga medis dalam menghadapi kondisi darurat di lokasi yang jauh dari fasilitas lengkap.

Desakan untuk Evaluasi dan Reformasi Layanan Kesehatan

Insiden ini memicu desakan dari berbagai pihak, termasuk LSM dan tokoh masyarakat, agar pemerintah pusat maupun daerah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem layanan kesehatan, khususnya di wilayah terpencil. Transparansi dalam pengelolaan anggaran, pengadaan sarana, dan pemeliharaan fasilitas menjadi hal mendesak yang harus dibenahi.

Beberapa anggota DPRD setempat juga telah menyuarakan hal serupa dalam forum resmi. Mereka meminta agar anggaran daerah dialokasikan secara proporsional untuk sektor kesehatan, serta dilakukan audit terhadap operasional ambulance boat yang seringkali tidak siap digunakan saat dibutuhkan.

Penutup: Belajar dari Tragedi, Membangun Aksi Nyata

Kematian pasien akibat ketidaksiapan transportasi medis bukan hanya soal kelalaian teknis, melainkan kegagalan sistemik yang memerlukan perhatian serius. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan menjadikan insiden ini sebagai momentum untuk memperbaiki sistem yang selama ini luput dari sorotan. Akses terhadap layanan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil.

Baca juga: FOYB Apresiasi Penetapan Tersangka Insiden ShopeeFood di Sleman: Paling Cepat yang Pernah Kami Dampingi

admin

Recent Posts

Nekat Palsukan Tes DNA demi Hindari Tunjangan Anak Rp2 Miliar

Nekat Palsukan Tes DNA demi Hindari Tunjangan Anak Rp2 Miliar Kasus pemalsuan tes DNA demi…

3 hours ago

Banjir di Medan Meluas 10 Kecamatan Terendam Akibat Luapan 3 Sungai

Banjir di Medan Meluas 10 Kecamatan Terendam Akibat Luapan 3 Sungai Kota Medan kembali dilanda…

1 day ago

Pabrik Plastik di Cirebon Terbakar, Api Hanguskan Mesin dan Tumpukan Limbah

Pabrik Plastik di Cirebon Terbakar, Api Hanguskan Mesin dan Tumpukan Limbah Sebuah kebakaran hebat terjadi…

2 days ago

Mimpi Apa Warga Bogor Tahu-tahu Biawak Jatuh dari Atap Rumah

Mimpi Apa Warga Bogor Tahu-tahu Biawak Jatuh dari Atap Rumah Pagi yang biasanya tenang di…

3 days ago

Warga Tumpah Ruah Saksikan Kirab HUT Kota Salatiga ke-1.275

Warga Tumpah Ruah Saksikan Kirab HUT Kota Salatiga ke-1.275 Kemeriahan luar biasa terlihat di Kota…

4 days ago

RRQ Hoshi Jalani Laga Perdana Lawan Area 77 di MSC 2025

RRQ Hoshi Jalani Laga Perdana Lawan Area 77 di MSC 2025 Turnamen Mobile Legends: Bang…

5 days ago

This website uses cookies.