Banjir Rob Ancam Pantura Jateng Siang Nanti, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif Ini
Fenomena banjir rob kembali mengancam kawasan pesisir utara Jawa Tengah (Pantura) pada siang hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi
banjir rob yang dipicu oleh pasang maksimum air laut, ditambah cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
Masyarakat dan pengendara yang melintasi jalur Pantura diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan
jika memungkinkan, menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan dan risiko keselamatan.
Pantura Jateng Rawan Terendam Siang Hari
Menurut data BMKG, sejumlah titik rawan banjir rob berada di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah
terutama di wilayah Semarang, Demak, Pekalongan, Tegal, dan Pati. Banjir rob diperkirakan akan terjadi
mulai pukul 11.00 WIB hingga sore hari, bersamaan dengan puncak pasang air laut.
Fenomena ini merupakan hasil dari kombinasi antara siklus bulan purnama yang memperkuat gaya tarik pasang
serta adanya angin kencang dari arah laut yang mendorong air lebih jauh ke daratan.
Banjir rob berpotensi menutup ruas jalan utama di Pantura, termasuk jalur logistik dan transportasi masyarakat
ujar Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas, Semarang.
Dampak Lalu Lintas dan Aktivitas Warga
Beberapa ruas jalan utama di Pantura kerap terdampak banjir rob, seperti Jalan Raya Kaligawe di Semarang
yang dikenal sebagai titik langganan genangan saat rob datang.
Genangan air bisa mencapai tinggi 30 hingga 60 cm, yang cukup untuk menghambat kendaraan kecil dan menimbulkan kemacetan parah.
Aktivitas masyarakat, terutama yang bergantung pada jalur transportasi darat seperti pengemudi angkutan, pedagang pasar
serta pelajar yang pulang-pergi menggunakan kendaraan roda dua, sangat berisiko jika melewati daerah yang terdampak.
Warga diimbau untuk tidak memaksakan diri melintas jika kondisi air sudah menutupi badan jalan, terutama kendaraan roda dua yang rentan mogok atau tergelincir.
Jalur Alternatif yang Disarankan
Sebagai bentuk antisipasi, Dinas Perhubungan dan kepolisian telah merekomendasikan beberapa jalur alternatif untuk menghindari kawasan yang rawan genangan rob:
-
Untuk pengendara dari arah Jakarta menuju Semarang, disarankan untuk mengambil jalur tol trans-Jawa dan keluar di gerbang tol terdekat jika titik rob sudah melewati batas aman.
-
Dari arah Demak menuju Semarang, pengguna kendaraan kecil bisa melewati rute alternatif via Genuk atau jalur lingkar barat.
-
Untuk wilayah Pekalongan dan Batang, kendaraan berat dapat mengalihkan jalur melalui tol fungsional jika kondisi jalur nasional terendam air laut.
Pihak kepolisian juga telah menyiagakan personel di titik-titik rawan untuk melakukan pengaturan lalu lintas dan memberi bantuan apabila terjadi kendaraan mogok akibat genangan.
Imbauan Resmi dan Antisipasi Warga
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk
menyimak informasi cuaca terkini dari kanal resmi BMKG dan media lokal.
Selain itu, warga yang bermukim di kawasan pesisir diharapkan mulai mengamankan barang-barang penting
serta menjaga anak-anak agar tidak bermain air di sekitar jalan yang tergenang.
“Banjir rob bukan hanya soal genangan, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan pengguna jalan dan merusak infrastruktur
kata Kepala BPBD Jawa Tengah dalam keterangannya.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa wilayah pesisir telah menyiapkan pompa air dan tanggul darurat sebagai langkah penanggulangan sementara.
Penutup: Waspada, Jangan Panik
Meski banjir rob menjadi peristiwa musiman di kawasan Pantura, warga tetap diimbau untuk tetap waspada dan tidak panik.
Langkah-langkah antisipasi dari sekarang, termasuk memilih jalur aman dan menunda perjalanan bila perlu
akan sangat membantu menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Pemerintah daerah dan pihak kepolisian juga terus bersiaga dan berkoordinasi guna memastikan aktivitas
masyarakat tetap berjalan dengan aman di tengah ancaman banjir rob siang nanti.
Baca juga: Pemprov Jabar Desak PTTUN Jakarta Buka Kembali Sidang Banding Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung