
Wapres Gibran Kunjungi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Tinjau Pendangkalan
Wapres Gibran Kunjungi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Tinjau Pendangkalan
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu dengan agenda utama meninjau Pelabuhan Pulau Baai.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres secara langsung memantau kondisi terkini pelabuhan yang mengalami masalah pendangkalan. Kunjungan ini menjadi perhatian karena pelabuhan tersebut memegang peran penting sebagai pintu ekspor dan distribusi logistik kawasan barat Indonesia.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut pejabat dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN
Gubernur Bengkulu, serta pihak Pelindo selaku pengelola pelabuhan. Dalam keterangannya
Gibran menyebutkan bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian besar terhadap permasalahan teknis yang dapat mengganggu kelancaran arus logistik di Indonesia.
Wapres Gibran Kunjungi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Tinjau Pendangkalan
Salah satu isu utama yang menjadi sorotan dalam kunjungan ini adalah pendangkalan di area alur masuk kapal di Pelabuhan Pulau Baai.
Pendangkalan ini disebabkan oleh sedimentasi yang terjadi secara bertahap
namun kini sudah cukup mengkhawatirkan. Beberapa kapal kargo besar dilaporkan mengalami kesulitan saat hendak bersandar, bahkan ada yang harus mengalihkan tujuan ke pelabuhan lain karena keterbatasan kedalaman.
Menurut data dari otoritas pelabuhan, kedalaman ideal untuk kapal dengan muatan
besar adalah sekitar 12 meter, sementara saat ini hanya berkisar 7–8 meter. Hal ini tentu berpengaruh langsung pada kapasitas muatan dan efisiensi biaya logistik.
Dampak Ekonomi dari Permasalahan Pendangkalan
Pendangkalan pelabuhan tidak hanya menjadi masalah teknis, tetapi berdampak luas terhadap aktivitas ekonomi di Bengkulu dan wilayah sekitarnya.
Aktivitas ekspor batu bara, CPO (crude palm oil), dan komoditas lainnya menjadi terganggu karena keterbatasan akses kapal besar. Selain itu, arus logistik barang konsumsi ke provinsi Bengkulu juga terdampak, yang berpotensi menimbulkan inflasi harga akibat peningkatan biaya distribusi.
Wapres Gibran menyampaikan bahwa efisiensi logistik menjadi salah satu prioritas utama dalam strategi pembangunan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, pelabuhan yang fungsional dan optimal seperti Pulau Baai harus mendapatkan perhatian serius agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Menanggapi permasalahan pendangkalan tersebut, Wapres Gibran menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengerukan atau dredging di area pelabuhan akan segera dilakukan oleh Pelindo bekerja sama dengan instansi terkait. Pengerukan ini ditargetkan mampu mengembalikan kedalaman alur pelayaran agar kapal-kapal besar bisa kembali bersandar dengan aman.
Sementara untuk jangka panjang, pemerintah berencana melakukan modernisasi sistem pengelolaan pelabuhan, termasuk penggunaan teknologi pemantauan sedimentasi secara real-time dan sistem pengerukan otomatis berkala. Selain itu, akan ada integrasi antara Pelabuhan Pulau Baai dengan pelabuhan-pelabuhan penyangga di Sumatera untuk meningkatkan efisiensi rantai distribusi.
Dukungan Infrastruktur dan Konektivitas Antarwilayah
Dalam kunjungan tersebut, Wapres juga menekankan pentingnya konektivitas antara pelabuhan dengan kawasan
industri dan hinterland (wilayah belakang pelabuhan). Infrastruktur jalan dan jalur logistik dari dan ke pelabuhan
menjadi salah satu fokus pembangunan ke depan. Gibran mendorong agar pemerintah daerah mempercepat
pembangunan akses jalan yang terintegrasi dengan pelabuhan, termasuk infrastruktur digital seperti sistem pelacakan kontainer dan logistik berbasis data.
Dengan adanya dukungan infrastruktur ini, diharapkan Pelabuhan Pulau Baai tidak hanya menjadi pelabuhan
ekspor, tetapi juga pusat logistik dan distribusi regional yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera bagian barat.
Peluang Pengembangan Kawasan Industri Maritim Bengkulu
Kunjungan Gibran juga disambut baik oleh pelaku usaha lokal. Para pengusaha berharap bahwa perhatian pemerintah
pusat terhadap Pelabuhan Pulau Baai menjadi momentum pengembangan kawasan industri maritim di Bengkulu. Kawasan ini dinilai memiliki potensi besar untuk tumbuh sebagai pusat industri pengolahan hasil tambang dan pertanian yang berorientasi ekspor.
Wapres Gibran menyatakan akan mendorong investasi dari sektor swasta untuk mengembangkan kawasan ekonomi
khusus (KEK) yang terintegrasi dengan pelabuhan. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan
insentif fiskal dan kemudahan perizinan untuk investor yang ingin berinvestasi di sektor maritim dan logistik di Bengkulu.
Baca juga: Menbud Fadli Zon Tegaskan yang Ditulis Ulang Bukan Sejarah Resmi
Penutup: Komitmen Pemerintah untuk Pelabuhan yang Lebih Baik
Kunjungan Wapres Gibran ke Pelabuhan Pulau Baai menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius menangani
hambatan yang bersifat teknis maupun struktural dalam sistem logistik nasional.
Permasalahan pendangkalan yang berlarut-larut kini mulai mendapatkan solusi konkret dengan sinergi lintas kementerian dan pemangku kepentingan.
Dengan langkah cepat pengerukan dan dukungan pengembangan jangka panjang, diharapkan Pelabuhan Pulau
Baai kembali menjadi pelabuhan strategis yang mampu melayani kebutuhan logistik skala besar secara efisien dan kompetitif.
Kehadiran Gibran juga memperkuat optimisme masyarakat dan dunia usaha bahwa Bengkulu akan lebih maju dalam sistem konektivitas nasional.