Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School
Mantan CEO Unilever Indonesia, Ira Noviarti, baru-baru ini memberikan pidato utama dalam Asia
Business Conference 2025 yang diselenggarakan di Harvard Business School. Dalam kesempatan ini, Ira berbagi wawasan tentang perubahan pasar Asia serta strategi yang harus diadaptasi oleh dunia bisnis untuk tetap relevan dan berkembang.
Menurutnya, perubahan terbesar dalam perilaku konsumen di Asia setelah pandemi
adalah meningkatnya konsumsi digital. Digitalisasi telah menjadi bagian utama dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat, tidak hanya di kalangan anak muda atau penduduk kota besar, tetapi juga di kalangan orang tua dan masyarakat di daerah kecil.
Masyarakat kini telah terbiasa melakukan hampir semua aktivitas secara online, mulai
Ira Noviarti Ungkap Transformasi Pasar Asia di Harvard Business School
Mereka tidak lagi memisahkan pengalaman antara dunia digital dan fisik, melainkan menginginkan integrasi penuh antara keduanya.
Dalam pidatonya, Ira memperkenalkan istilah “Social-First”, yang menggambarkan tren di mana batas
antara media sosial dan e-commerce semakin kabur. Dengan maraknya platform digital, masyarakat
kini tidak hanya menggunakan media sosial untuk berinteraksi, tetapi juga untuk menemukan produk, mendapatkan rekomendasi, dan langsung melakukan pembelian.
Sebagai contoh, platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook kini tidak hanya menjadi tempat berbagi konten, tetapi juga telah berevolusi menjadi kanal pemasaran yang efektif. Fitur seperti live shopping, influencer marketing, dan social commerce telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan konsumennya.
Ira menekankan bahwa pelaku bisnis harus mengadopsi strategi yang memprioritaskan pengalaman digital yang mulus dan personalisasi tinggi. Integrasi antara e-commerce, media sosial, dan pengalaman offline adalah kunci utama dalam menciptakan interaksi pelanggan yang optimal.
Ira menyoroti pentingnya strategi digitalisasi yang menyeluruh, termasuk:
Menurutnya, bisnis yang mampu menggabungkan strategi digital dan pengalaman pelanggan yang kuat akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar Asia yang terus berkembang pesat.
Salah satu perubahan paling mencolok dalam perilaku konsumen di Asia adalah meningkatnya
kesadaran akan kesehatan dan kebugaran (wellness). Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam pola konsumsi, di mana semakin banyak masyarakat mencari produk yang mendukung gaya hidup sehat.
Menurut Ira, ada beberapa aspek utama dalam tren kesehatan ini:
Untuk menghadapi tren ini, perusahaan perlu melakukan inovasi dalam pengembangan produk
yang lebih sehat, alami, dan berkelanjutan, serta memperhatikan aspek keamanan dan transparansi dalam rantai produksi.
Dalam pidatonya, Ira juga menyoroti perubahan lain yang tidak kalah penting, yaitu sustainability dan ethical consumption. Kini, semakin banyak konsumen di Asia, terutama generasi muda (Gen Z), yang semakin sadar akan isu lingkungan dan mengharapkan perusahaan untuk lebih bertanggung jawab dalam operasionalnya.
Beberapa aspek utama dari tren keberlanjutan ini meliputi:
Menurut Ira, keberlanjutan kini bukan lagi pilihan, tetapi sudah menjadi standar yang harus diterapkan oleh bisnis di seluruh dunia.
BACA JUGA:Telkom Gandeng Thales Hadirkan Solusi Kemanan Digital dan Kota Cerdas di Indonesia
Menghadapi dinamika pasar yang berubah cepat, Ira menegaskan bahwa bisnis harus memiliki
strategi adaptasi yang solid. Perusahaan yang sukses bukan hanya yang memiliki produk unggulan, tetapi juga yang mampu mengantisipasi perubahan tren dan kebutuhan pelanggan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis untuk tetap relevan, antara lain:
Menurutnya, perusahaan yang mampu melakukan transformasi ini dengan cepat akan memiliki
daya saing lebih kuat dan peluang pertumbuhan yang lebih besar di pasar Asia.
Dalam menutup pidatonya, Ira menekankan pentingnya “purpose-driven business”, di mana perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada dampak yang diberikan kepada pelanggan dan masyarakat luas.
Menurutnya, sebuah bisnis yang memiliki misi jelas dalam memberikan nilai positif bagi pelanggan akan lebih mampu bertahan dan berkembang di era yang penuh tantangan ini. Dengan fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan pengalaman pelanggan, perusahaan dapat tetap menjadi pemimpin di industri mereka.
Pidato Ira Noviarti di Harvard Business School memberikan wawasan yang sangat berharga
tentang transformasi pasar Asia dan bagaimana dunia bisnis dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Dari tren digitalisasi, kesehatan dan kebugaran, hingga keberlanjutan, semuanya menunjukkan bahwa bisnis harus lebih fleksibel, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan masa depan.
Dengan strategi yang tepat, bisnis di Asia tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang
di tengah persaingan global yang semakin ketat. Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi pelanggan, masyarakat, dan lingkungan.
Ira menegaskan bahwa dalam dunia bisnis modern, kesuksesan tidak hanya diukur
dari keuntungan finansial, tetapi juga dari kontribusi terhadap dunia yang lebih baik.
Mimpi Apa Warga Bogor Tahu-tahu Biawak Jatuh dari Atap Rumah Pagi yang biasanya tenang di…
Warga Tumpah Ruah Saksikan Kirab HUT Kota Salatiga ke-1.275 Kemeriahan luar biasa terlihat di Kota…
RRQ Hoshi Jalani Laga Perdana Lawan Area 77 di MSC 2025 Turnamen Mobile Legends: Bang…
Kenali 8 Gejala Prediabetes, Salah Satunya Rasa Lapar Berlebihan Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula…
Jadwal Group Stage MSC 2025 Hari Ini: Onic ID Vs CFU Gaming Hari ini, Rabu,…
Terungkap Pria di Cisauk Janjikan Uang Ajak Teman Bunuh Eks Pacar Kasus yang menghebohkan warga…
This website uses cookies.